Tuhan adalah tempat perlindungan, Mazmur 71:1-4

Tuhan tempat perlindungan

Tuhan adalah tempat perlindungan ketika umat-Nya berada dalam kesesakan dan penindasan, kepada-Nyalah mereka berseru dan memohon pertolongan. Bagaimana ke Mahakuasaan Allah dinyatakan dalam sejarah umat pilihan secara berulang-ulang, “TUHAN Allah membawa mereka kelaur dari tanah Mesir.

Nabi Yesaya menjelaskan bahwa, “orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapatkan kekuatan yang baru, mereka seperti burung rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya” (Yes. 40:31). Ayat ini menunjukkan bagaimana kedasyatan Allah dinyatakan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, “mereka memperoleh kekuatan yang baru dari TUHAN.

Read More

Pernyataan nabi Yesaya menjadi sebuah pernyataan mengenai kekuatan dan kasih sayang Allah kepada umat yang dikasih-Nya. Allah tidak sedetikpun meninggalkan atau membiarkan mereka berada dalam kesesakan ataupun dalam penindasan.

Tuhan adalah tempat perlindungan

Frman Tuhan hari ini mengajak orang-orang percaya untuk sejenak merenungkan firman yang terdapat di dalam kitab Mazmur 71:1-4. Mazmur ini berbicara mengenai doa meminta pertolongan Tuhan di masa tua.

Berbicara tentang doa, maka orang-orang percaya sudah memahami betul betapa pentingnya doa itu bagi kehidupan kita sepanjang hari. Doa adalah komunikasi kita kepada Tuhan, di sana ada kedekatan, kasih sayang dan juga kehangatan, seperti anak sedang berbicara kepada bapanya.

bagi orang yang hidupnya bergaul karib dengan Allah, maka ia memahami betul bahwa Tuhan adalah tempat perlindungan dan juga tempat pertolongan yang pertama. Pemazmur menyatakan hal ini, sehingga ada doa-doa yang dipanjatkan untuk hari-hari tua.

Pada-Mu Tuhan aku berlindung

Mazmur 71:1 menuliskan demikian: “Pada-Mu ya Tuhan aku berlindung, janganlah sekali-kali aku mendapatkan malu.” Perhatikan ayat ini dengan seksama, di situ ada kepercayaan dan juga permohonan. Pemazmur mempercayai bahwa Tuhan adalah tempat perlindung, sehingga ia menyatakan permohonan supaya di masa tuanya ia tidak mendapatkan malu.

Sebuah permohonan yang indah, karena orang-orang yang takut akan Tuhan mengharapkan satu perjalanan hidup sampai akhir berjalan dengan indah. Berungkali firman Tuhan juga mengatakan demikian, bahwa orang-orang yang takut akan Dia akan menjadi berkat dan anak cucunya tidak akan meminta-minta.

Ini adalah doa yang sama yang kita panjatkan di setiap hari, semoga Tuhan memberikan perlindungan dan menuntun perjalanan hidup kita kepada akhir yang indah.

Lepaskanlah dan luputkanlah

Mazmur 71:2 menuliskan demikian: “Lepaskan aku dan lupukanlah aku oleh karena keadilanMu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!” Ayat ini merupakan doa dari pemazmur mengenai bagaimana jalan-jalan kehidupannya ke depan.

Isi doa tersebut adalah sebuah permohonan untuk dilepaskan dan juga diluputkan. Kata “dilepaskan” dan “diluputkan” menunjuk kepada situasi dan lingkungan yang tidak. Kadangkala orang benar berada dilingkungan kurang baik, sehingga ada saja orang-orang yang berniat jahat.

Hal ini juga sering ditemukan di dalam kehidupan kita sehari-hari, ada banyak orang yang jahat, iri hati atau ingin menghancurkan bisnis kita karena persaingan. Oleh sebab itu, berdoa supaya Tuhan selalu melindungi dan melepaskan dari orang-orang yang memiliki niat jahat adalah sangat penting.

Kiranya doa dan permohonan pemazmur ini juga menjadi doa dan permohonan kita sepanjang hari kepada Tuhan. Supaya kita selalu dipertemukan dengan orang-orang yang baik, jikalau ada orang yang ingin berniat jahat, maka biarlah Tuhan sendiri yang akan melindungi kita.

Mazmur 71:3 menjelaskan bahwa Tuhan adalah gunung batu dan tempat untuk berteduh, sebab Tuhan adalah bukit batu dan pertahananku. Kalimat ini adalah sebuah perumpamaan, bahwa bukit batu dalam peperangan adalah kubu pertahanan yang kokoh dan sulit dikalahkan musuh karena posisinya berada di atas.

Oleh sebab itu, pemazmur menggunakan istilah tersebut untuk menunjukkan kekuasaan Tuhan itu tidak terbatas, tidak ada yang bisa melawan Allah yang Mahakuasa itu.

Luputkanlah aku dari tangan orang fasik

Bagian terakhir dari permohonan pemazmur adalah diluputkan dari tangan orang-orang fasik. Mazmur 71:4 menuliskan demikian: “Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik dari cengkraman orang-orang lalin dan kejam.” Ayat ini sama dengan ayat 2, sebuah doa dan permohonan untuk dilepaskan dari tangan orang jahat dan fasik.

Orang fasik adalah orang-orang yang tidak mengenal Allah, cara dan perilaku mereka sangat jahat dan kejam. Pada umumnya mereka tidak segan-segan untuk menyakiti atau membunuh orang, sehingga mereka sangatlah ditakuti.

Kehidupan orang fasik sering digambarkan oleh penduduk Kanaan yang ditumpas oleh Yosua dan bangsa Israel. Mereka menyembah berhala, berlaku tidak adil, kejam, suka membunuh, memiliki banyak isteri dan berzinah, sehingga Allah memerintahkan untuk menumpas mereka.

Doa dan permohonan pemazmur menunjukkan bahwa cara hidup orang fasik memang sangatlah menakutkan, hal ini juga terjadi di masa sekarang ini. Orang benar hendaknya terus berdoa dan berjaga-jaga, karena orang-orang fasik mungkin ada disekitar dan lingkungan kita.

Renungan firman hari ini mengajak seluruh umat Tuhan di manapun mereka berada untuk tetap berdoa dan memohon perlindungan-Nya. Karena keberadaan orang jahat dan orang fasik ada di mana-mana, sehingga kita juga perlu hati-hati, bijaksana dan berdoa.

Related posts