Pasanganmu berubah secara tiba-tiba: Apakah dia pasangan yang berasal dari Tuhan atau pasangan yang kamu pilih sendiri tanpa melalui doa? Pertanyaan ini menjadi dasar kepada anak-anak muda supaya mereka memilih pasangan hidup dengan berdoa dan meminta petunjuk dari Tuhan.
Apabila berbicara tentang cinta dan kasih sayang, maka ada banyak hal yang akan kita temui. Hal ini dikarenakan persoalan cinta sangat kompleks, kisahnya selalu tiada akhir.
Ada banyak orang mampu membangun hubungan cinta yang bahagia, tetapi banyak juga yang berakhir dengan luka dan kesedihan. Jika demikian, bagaimana kita bisa mengenal dan mendapatkan jodoh yang tepat dan berasal dari Tuhan?
Kitab Korintus mengatakan supaya kita jangan membangun hubungan dengan orang-orang yang tidak seimbang dan yang tak percaya.
“Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya (2 Kor.6:14).”
Ayat di atas tentu memiliki penafsiran yang beragam, tetapi akan selalu memiliki hasil dan inti yang sama.
Pasanganmu Berubah: Apa yang harus dilakukan?
Perasaan cinta atau rasa sayang terkadang bisa naik turun dan tergantung dengan berbagai situasi. Oleh sebab itu, cinta ibarat tanaman yang harus selalu dirawat dan dipupuk.
Mungkin saja ditahap awal pasangan muda-mudi merasa bahagia dan dicintai, tetapi seiring waktu, perasaannya mulai berubah karena berbagai alasan. Misalnya rasa bosan atau kurangnya kedekatan emosional. Hal semacam ini haruslah dipahami dan diantisipasi oleh kedua pihak supaya bisa saling memupuk cinta tersebut.
Setiap masalah kecil ataupun besar haruslah cepat diselesaikan, supaya tidak menjadi bom waktu yang menghancurkan. Selain itu, kesibukan bekerja dan perasaan lelah juga bisa menjadi sebuah persoalan yang baru.
Dari deskripsi di atas dapatlah disimpulkan bahwa cinta membutuhkan peran aktif dari kedua belah pihak, sehingga bisa tumbuh dengan sehat. Perjuangan dari salah satu pihak saja memang bisa dilakukan, tetapi tidak akan menjadi pondasi yang kuat.
1. Pasanganmu Berubah
Mengenai pasanganmu yang berubah atau tidak, kita perlu memahami nasehat rasul Paulus. “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya (2 Kor.6:14).”
Dalam membangun hubungan cinta kasih, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari pasangan yang seimbang. Apa yang dimaksud dengan pasangan seimbang?
Seimbang yang dimaksud adalah pasangan harus sama-sama percaya dan hidup di dalam kebenaran firman Tuhan. Mereka harus memiliki visi dan misi yang sama, karena mereka akan berjalan bersama dan tidak lagi berkata tentang aku, tetapi berbicara tentang kita.
Apabila pasanganmu tidak seimbang, maka sebaiknya jangan diteruskan. Pasangan yang berubah-ubah tentu disebabkan oleh ketidakseimbangan. Perlu diketahui bahwa menyatukan dua kepribadian yang berbeda ibarat mendaki gunung yang banyak rintangan dan juga melelahkan.
Oleh karena itu, kita membutuhkan pasangan yang seimbang supaya ada kata sepakat, seia dan sekata. Jadi, jangan pernah memilih pasangan hanya karena parasnya saja. Hal ini penting karena Anda akan hidup bersama selamanya dengan dia, yakni sampai maut memisahkan.
2. Apakah dia jodoh dari Tuhan?
Pertanyaan ini sering muncul di dalam hati kita, paling tidak kita pernah berada pada posisi ini. Oleh sebab itu, kita perlu menganalisis kembali surat 2 Korintus 6:14. “Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
Ayat tersebut menjadi dasar utama ketika kita memilih dan menentukan pasangan hidup. Selain seimbang, apakah dia benar-benar mengasihi Tuhan? Karena terang dan gelap tidak bisa bersatu.
Teks tersebut jangan hanya ditafsirkan tentang berbeda keyakinan atau agama, tetapi lebih dari itu. Banyak orang-orang Kristen yang yang terkadang juga hidup dalam kegelapan dan kedurhakaan.
Oleh karena itu, pilihlah pasanganmu dengan melibatkan Tuhan melalui doa. Kita juga perlu untuk dan berpuasa serta meminta petunjuk dari Tuhan. Dengan demikian, kita akan dibimbing pada keputusan yang benar.
Pasangan yang berubah pasti dipengaruhi oleh ketidakseimbangan di antara kedua belah pihak. Mereka pasti tidak sevisi, tidak sepakat dan tidak sejalan. Jika tidak sepakat, bagaimana mungkin mereka bisa menjadi pasangan yang sepadan.
Jika pasanganmu berubah di tengah jalan, maka biarkanlah dia pergi, karena sejatinya kalian tidak pernah sepakat dalam membangun masa depan bersama.
Iangatlah bahwa keputusan pribadi dan keputusan yang melibatkan Tuhan dengan berdoa akan berjalan dan berakhir dengan berbeda.
3. Kesimpulan
Orang yang tekun berdoa dan bertanya kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh akan dipertemukan dengan jodoh yang berasal dari Tuhan. Sedangkan orang yang menentukan pasangan hidup tanpa berdoa dan bertanya kepada Tuhan adalah orang yang menentukan jodohnya sendiri.
Dua keputusan ini akan berjalan dan berakhir dengan berbeda pula. Hal inilah yang banyak terjadi pada keluarga-keluarga Kristen saat ini, di mana tingkat perceraian terus bertambah. Selain itu, ada banyak orang yang sudah menikah tetapi tidak yakin bahwa istri atau suaminya adalah jodoh dari Tuhan.
Jadi, dua hal dalam pengambilan keputusan tersebut akan menentukan bagaimana keluarga Kristen tersebut mengarungi bahtera rumah tangga sampai akhir. Baca juga artikel tentang cinta yang benar dan cinta yang palsu.