Lirik lagu bagaikan bejana siap dibentuk memiliki makna bahwa hidup orang percaya seperti sebuah bejana di tangan Allah. Apabila bejana tersebut rusak dan tidak bisa digunakan lagi, maka bejana tersebut akan dibentuk dan dibuat ulang oleh Allah.
Penggunaan istilah “bejana” sering digunakan oleh rasul Paulus sebagai metafora untuk menggambarkan manusia atau jiwa manusia sebagai sesuatu yang dapat dibentuk atau dipakai oleh Allah untuk tujuan yang mulia.
Di bawah ini adalah lirik lagu bagaikan bejana siap dibentuk secara lengkap:
Bagaikan bejana siap dibentuk
Demikian hidupku di tangan-Mu
Dengan urapan kuasa Roh-Mu
Ku dibaharui selalu
Jadikan ku alat dalam rumah-Mu
Inilah hidupku di tangan-Mu
Bentuklah sturut kehendak-Mu
Pakailah sesuai rencana-Mu
Reff:
Ku mau sperti-Mu Yesus, disempurnakan selalu
Dalam segnap jalanku, memuliakan nama-Mu
Makna lirik lagu bagaikan bejana
Dalam berbagai pengajarannya, rasul Paulus sering menggunakan kata “bejana” dan “tukang bangunan.” Istilah-istilah tersebut digunakan untuk menjelaskan mengenai kehidupan manusia yang berdosa dan rusak, tetapi Allah mengubah dan memakai mereka.
Ada beberapa ayat Alkitab yang menjelaskan mengenai bejana, di antaranya akan di uraikan di bawah ini.
1. Roma 9:21
“Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?”
Dalam iman kekristenan, konsep mengenai bejana menjelaskan bahwa manusia adalah ciptaan yang unik dan berharga bagi Allah, mereka dibentuk, diubah dan diarahkan sesuai dengan rencana-Nya.
Hal ini memungkinkan seorang yang berdosa untuk bertobat dan dipakai oleh Allah untuk menyatakan kemuliaan-Nya kepada semua orang.
Mereka yang dulunya tidak berharga dan tidak berguna di pakai untuk melakukan perbuatan-perbuatan besar, seperti yang di alami oleh Paulus sendiri.
Teks Roma 9:21 menunjukkan mengenai gambaran Allah sebagai Tukang Pengerja yang memiliki kuasa penuh atas ciptaan-Nya, termasuk untuk membentuk manusia sesuai dengan rencana dan tujuan-Nya.
2. 2 Timotius 2:20-21
“Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.”
“Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.”
Ayat Ini adalah bagian dari surat rasul Paulus kepada Timotius, di mana Paulus memberikan pengajaran tentang hidup yang kudus dan berguna bagi Tuhan.
Berdasarkan analisis teks, maka ada beberapa hal penting yang bisa disimpulkan dari ayat tersebut.
Pertama, bejana digunakan untuk kehormatan. Paulus menggunakan gambaran bejana untuk menggambarkan orang percaya yang hidup dalam ketaatan dan kesucian.
Pada umumnya, bejana yang disucikan akan digunakan untuk keperluan yang mulia, begitu pula dengan orang percaya yang hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Mereka dipersiapkan, diperlengkapi dan diberi kuasa untuk melakukan perkara-perkara besar.
Kedua, bejana disucikan. Hal ini menekankan bahwa Allah menyucikan dan menguduskan orang-orang yang dipanggil sesuai dengan rencana-Nya.
Mereka yang disucikan adalah orang yang menjauhi dosa dan hidup sesuai dengan firman Allah di dalam Alkitab.
Ketiga, berguna bagi Tuannya. Orang yang hidup dalam kesucian dan ketaatan menjadi berguna bagi Tuhan karena mereka melayani Kerajaan-Nya.
Mereka siap untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik dan melayani sesuai dengan kehendak Tuhan.
Keempat, dipersiapkan untuk pekerjaan yang baik. Paulus mengajarkan bahwa setiap orang percaya memiliki bagian mereka dalam melayani Tuhan.
Kesimpulan: lirik lagu bagaikan bejana
Ketika seseorang hidup dalam kesucian dan ketaatan, maka mereka dipersiapkan untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik dari Tuhan.
2 Timotius 2:20-21menjelaskan kepada kita pentingnya menjaga kesucian dan kekudusan hidup serta kesiapan untuk melayani Tuhan dengan sepenuh hati.
Paulus ingin Timotius dan kita semua memahami bahwa Allah menginginkan umat-Nya untuk hidup dengan ketaatan dan kekudusan.
Mereka harus siap menerima panggilan Allah untuk mengerjakan rencana dan kehendak-Nya di dunia ini. Baca juga artikel tentang ayat Alkitab tentang dosa.