Langit tampak begitu gelap, demikianlah sebagian orang mengungkapkan isi hatinya ketika perjalanan hidupnya terasa berat dan suram. Mereka menjadi pesimis, putus asa dan terjebab dalam kebingungan.
Bagi orang-orang Kristen, situasi ini benar-benar membutuhkan iman yang benar dan kedekatan dengan Allah. Tidak sedikit anak-anak Tuhan yang tumbang karena kerasnya hidup.
Dalam keadaan seperti ini, ketangguhan dan kedewasaan iman seseorang benar-benar diuji. Apakah mereka memiliki iman yang benar atau iman yang mati?
Daud pernah mengatakan bahwa “Tuhan adalah gembalaku”, artinya bahwa gembala bertanggung jawab untuk menjaga dan memelihara domba-dombanya. Selain itu, gembala yang baik tidak akan membiarkan domba-dombanya kelaparan dan meninggal.
Langit Tampak Begitu Gelap
Pernahkah kita diberkati oleh Allah dengan berlimpah-limpah? Jika pernah, bagaimana kita mengungkapkan rasa syukur tersebut? Saya sangat yakin, bahwa kita pernah diberkati dengan cara Tuhan yang ajaib.
Oleh sebab itu, ketika kita berada pada masa-masa sulit seharusnya tidak mengungkapkan bahwa langit tampak begitu gelap. Apabila langit memang tampak suram, bukankah esok pagi langit akan kembali cerah?
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Firman Tuhan mengatakan: “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku (Mazmur 24:4)”. Mazmur ini ditulis oleh Daud dan menceritakan perjalanan hidupnya bersama Tuhan.
Dalam satu sisi, Daud mengatakan bahwa “Tuhan adalah gembalaku”, tetapi disisi lain ia mengatakan “sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman”.
Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan memang Gembala yang Agung, Dia akan memelihara hidup umat-Nya. Akan tetapi, kita juga harus sadar bahwa ujian hidup akan selalu ada.
Meskipun masa depan tampak gelap, ingatlah bahwa di dalam Kristus selalu ada harapan dan masa depan. Percayalah bahwa dalam setiap kejadian dan peristiwa selalu ada rencana Allah yang indah.
Kitab Yeremia 29:11a menuliskan: “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan.” Ayat ini dengan jelas menyatakan bahwa yang mengatur kehidupan manusia adalah Allah sendiri.
Kita harus percaya bahwa rencana Allah adalah rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, yakni untuk memberikan masa depan yang penuh harapan. Baca juga artikel tentang bangkit dari keadaan terpuruk.