Kasih yang mempersatukan, renungan harian Kolese 3:14

kasih yang mempersatukan

Paulus menuliskan perintah kepada jemaat di Kolose untuk hidup di dalam kasih, yaitu kasih yang mempersatukan dan bukan kasih yang palsu. Setiap orang-orang memiliki karakter dan sifat yang berbeda-beda, sehingga kasih adalah dasar yang sangat penting di dalam kehidupan sehari-hari.

Tuhan Yesus pernah mengajarkan mengenai hukum kasih, yang menyatakan demikian: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Mat.22:39).

Read More

Harapannya adalah anak-anak Tuhan dapat hidup dengan kasih dan menjadi berkat bagi sesamanya. Namun faktanya tidaklah demikian, karena masih banyak anak-anak Tuhan yang masih hidup dengan dendam dan kebencian.

Tentu hal ini sangat menyedihkan dan mendukakan hati Tuhan. Bagaimanakah caranya supaya kita bisa menghapus dendam dan kebencian tersebut?

Maukah kita mengenakan kasih itu dan mempraktekkannya di dalam kehidupan sehari-hari?

Kasih yang Mempersatukan

Kasih adalah inti dari ajaran kekristenan, sehingga banyak sekali ayat-ayat Alkitab yang menuliskan tentang hal ini. Khususnya tulisan Paulus kepada jemaat di Kolose.

Bacaan firman Tuha hari ini terambil dari Kolose 3:14. Ayat tersebut menuliskan demikian: “Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.”

Melalui bacaan tersebut maka ada pesan yang Paulus ingin sampaikan kepada jemaat di Kolose. Paulus ingin supaya mereka hidup di dalam kasih, karena dengan kasih Kristus maka mereka dapat dipersatukan.

mereka bisa saling menghargai dan juga menghormati, bahkan mereka bisa menyatukan visi dan misi untuk kemajuan jemaat Allah. Sering kali, ada jemaat yang terkadang gagal paham mengenai makna kasih tersebut.

Ada banyak gereja yang terkadang tidak maju-maju, karena mereka sangat disibukkan dengan urusan di dalam organisasi.

Padahal mereka harus keluar dan menjadi saksi, gereja harus menjadi terang dan membawa kabar sukacita kepada segala bangsa. Bukan bertengkar dan berselisih paham sendiri.

Ada kalanya, kesalahpahaman juga membuat anak-anak Tuhan tidak lagi melayani dan saling membenci. Dampak yang paling parah adalah hancurnya hubungan pernikahan dan keluarga Kristen.

Ada pertengkaran, perselingkuhan dan juga perceraian di dalam keluarga-keluarga Kristen sekarang ini. Mengapa ini bisa terjadi?

Bukankah kasih Kristus itu telah menyatukan mereka di dalam pernikahan yang kudus dan suci?

Renungan firman hari ini mengajak kita semua untuk merenung kembali dan berdoa, di mana kasih yang mula-mula itu? Di mana kasih yan tanpa pamrih, rela berkorban dan kasih yang sejati itu?

Related posts