Cek Khodam Viral di TikTok, Bagaimana Pandangan Kristen?

Cek Khodam viral

Cek Khodam viral di TikTok, fenomena ini membuat banyak orang menjadi antusias untuk mengetahui apakah mereka memiliki Khodam atau tidak.

Caranya pun cukup mudah, para netizen cukup mengetikan nama di kolom komentar dan peramal akan membacakan apakah mereka memiliki Khodam atau tidak. Misalnya: Gideon ada Khodam harimau, Cristian tidak ada.

Cek Khodam viral di TikTok ini berawal dari seorang konten kreator, terlepas ini hanya sebagai konten saja atau mereka memang sedang meramal.

Bahkan ada nama-ama Kristen yang ikut menuliskan nama komentarnya, yaitu Gideon dan Cristian. Apa yang ada di dalam pikiran mereka? Bagaimana gereja dan iman Kristen memandang fenomena ini?

Fenomena ini bukan saja hanya sebagai konten hiburan, tetapi banyak orang-orang Kristen yang ikut dan meyakini mengenai kebenarannya.

Artikel ini mencoba untuk menjelaskan mengenai pengertian Khodam dan tanggapa iman kristen mengenai hal ini.

Cek Khodam viral di TikTok

Alkitab tidak pernah menuliskan mengenai Khodam (Perewangan) atau percaya kepada peramal, tukang sihir, dukun dan lain sebagainya. Satu-satunya penolong manusia adalah Allah sendiri, Dia yang menjaga dan memelihara kehidupan ini.

Meskipun demikian, istilah Khodam ini banyak ditemukan di dalam agama, budaya dan kepercayaan-keprcayaan lain.

Pengertian Khodam dijelaskan di dalam agama Islam dan juga tradisi-tradisi Jawa dengan cukup jelas. Sedangkan di dalam agama Kristen, istilah Khodam atau Parewangan tidak ada.

Iman Kristen mempercaya bahwa sumber penolong dan pelindung yang sejati Adalah Allah sendiri.

Pengertian Khodam (Parewangan)

Pengertian Khodam (Perewangan) sering diartikan sebagai pembantu, sesuai dengan arti dari Khodam itu sendiri. Perewangan (Khodam) disini biasanya berasal dari dunia gaib. Ada perewangan yang berasal dari golongan Jin, tetapi ada juga perewangan yang berasal dari golongan malaikat. (1)

Parewangan juga dapat menunjuk kepada kekuatan gaib yang membantu atau mendampingi, biasanya tidak semua orang bisa melihat, merasakan dan berkomunikasi.(2)

Selain itu, sejak zaman dahulu manusia memiliki berbagai kepercayaan yang dibangun dari hal gaib. Misalnya seperti mitos, keyakinan, budaya dan berbagai ritual.

Hal ini mempengaruhi cara berpikir dan cara bertindak mereka di dalam kehidupan sosial sehari-hari. Sampai sekarang ini, masih banyak masyarakat yang percaya akan adanya sosok parewangan (Khodam) di dalam diri mereka.

Pandangan iman Kristen

Berikut ini adalah ayat-ayat Alkitab yang melarang untuk percaya kepada para peramal, dukun, tukang tenung, sihir dan kepada roh orang mati.

Cek Khodam viral di TikTok tidak sesuai dengan ajaran iman Kristen. Alkitab dengan jelas melarang supaya jangan bergaul atau pun percaya kepada mereka.

Ayat-ayat di dalam Perjanjian Lama

Imamat 19:31 (TB):
“Janganlah kamu berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal; janganlah kamu mencari mereka dan dengan demikian menjadi najis karena mereka; Akulah Tuhan , Allahmu.”

Imamat 20:6 (TB):
“Orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal, yakni yang berzina dengan bertanya kepada mereka, Aku sendiri akan menentang orang itu dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya.”

Ayat di atas dengan jelas melarang umat Allah untuk percaya kepada roh-roh peramal, karena hal tersebut najis bagi Allah.

Orang-orang yang percaya kepada arwah, dan setan di sebut telah berzina, Allah menentang dan akan melenyapkan mereka.

Ulangan 18:10 (TB):
“Di antaramu janganlah didapati seorang pun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, atau pun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir.”

Ulangan 18:11 (TB)
Seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati.

Yesaya 8:19: ”Mintalah petunjuk kepada arwah dan roh-roh peramal yang berbisik-bisik dan komat-kamit.” Maka jawablah: ”Bukankah suatu bangsa patut meminta petunjuk kepada allahnya? Atau haruskah mereka meminta petunjuk kepada orang-orang mati bagi orang-orang hidup?”

Ayat ini melarang umat Allah untuk memberikan persembahan kepada setan atau arwah, mereka dilarang menjadi seorang petenung, peramal atau penyihir.

Yesaya 19:3: “Semangat orang Mesir menjadi hilang, dan rancangannya akan Kukacaukan; maka mereka akan meminta petunjuk kepada berhala-berhala dan kepada tukang-tukang jampi, kepada arwah dan kepada roh-roh peramal.”

Mikha 5:12: “Aku akan melenyapkan patung-patungmu dan tugu-tugu berhalamu dari tengah-tengahmu, maka engkau tidak lagi akan sujud menyembah kepada buatan tanganmu.”

Yesaya 47:12: “Bertahan sajalah dengan segala manteramu dan sihirmu yang banyak itu, yang telah kaurepotkan dari sejak kecilmu. Mungkin engkau sanggup mendatangkan bantuan, mungkin engkau dapat menimbulkan ketakutan.”

Dalam Perjanjian Baru

Cek Khodam viral di TikTok merupakan hiburan, tetapi banyak orang yang mempercayainya. Anak-anak Tuhan dilarang untuk percaya kepada ramalan.

Ingatlah bahwa sihir atau percaya kepada makhluk gaib adalah dosa dan kekejian bagi Tuhan. Berikut ini ayat-ayat Alitab yang mengingatkan kita supaya tidak tertipu dengan kuasa si jahat.

Galatia 5:19-20: “Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah.”

Ayat ini menjelaskan bahwa perbuatan seperti segala hawa nafsu dan penyembahan berhala dan sihir adalah kekejian bagi Tuhan.

Kisah Para Rasul 16:16:
Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu, kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung. Dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar.

Ayat ini menjelaskan bahwa para rasul menemukan orang-orang yang menggunakan sihir atau roh tenung untuk mendapatkan penghasilan yang besar. Umat Tuhan dilarang untuk percaya dan bekerja sama dengan Setan.

Kisah Para Rasul 16:17: “Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya: ”Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan.”

Sumber Referensi:

(1) Rahim, Abdur (2021) Persepsi Pesilat Padepokan Tapak 9 Sunan Kalijaga Atas Perewangan. Undergraduate thesis, IAIN Kudus.

(2) Supandi, “Dinamika Sosio-Kultural Keagamaan Masyarakat Madura (Kiprah Dan Eksistensi Khodam Dalam Pesantren Di Madura),” AL ULUM : Jurnal Penelitian dan Pemikiran Keislaman 4, no. 1 (2017): 26–42, http://journal.uim.ac.id/index.php/alulum/article/view/328.

Related posts