Nabi Musa: Seorang Nabi yang dipersiapkan

Nabi Musa

Nabi Musa adalah salah satu tokoh paling penting dan menonjol di dalam Alkitab, terutama dalam tradisi Yahudi dan kekristenan. Kelahiran dan panggilan Musa sepertinya telah dipersiapkan dan direncanakan oleh Allah sendiri.

Sebagaimana janji-Nya kepada Abraham, ishak dan Yakub, bahwa TUHAN Allah membawa umat-Nya menuju tanah Perjanjian.

Read More

Musa lahir di Mesir ketika raja Firaun sedang menindas dan memperbudak bangsa Israel. Pada waktu itu, raja memerintahkan untuk melakukan pembunuhan kepada semua bayi laki-laki bangsa Ibrani.

Tujuannya supaya bangsa Israel tidak bertambah banyak dan menjadi kuat. Untuk menyelamatkannya, ibunya menaruhnya dalam keranjang dan meletakkannya di Sungai Nil, di mana ia ditemukan dan diadopsi oleh putri Firaun.

Kehidupan Musa sungguh terpelihara, bagaimana ia lolos dari pembunuhan bayi oleh orang-orang Mesir. Ia tumbuh dewasa dan belajar di istana Firaun sampai dirinya menjadi dewasa.

Nabi Musa

Dalam Keluaran pasal 1-3 kita melihat bagaimana peranan dan pemeliharaan Allah yang sungguh luar biasa terhadap Musa. Di mulai dari kelahirannya, pendidikannya sampai ia dewasa selalu berada di dalam pemeliharaan Allah.

Kelihatannya semuanya berjalan alami, tetapi sebenarnya tidaklah demikian. Allah telah mempersiapkan seorang nabi dan pemimpin untuk membawa bangsa Israel menuju tanah Perjanjian.

Meskipun dibesarkan sebagai seorang Mesir, Musa menyadari bahwa dirinya adalah orang Ibrani. Hal inilah yang membuat dirinya membunuh tentara Mesir yang sedang menyiksa saudara-saudara Ibraninya.

Setelah membunuh tentara Mesir yang memukul seorang Ibrani, lalu Musa melarikan diri ke Midian. Lalu Musa menjadi gembala dan menikahi Zipora, putri Yitro.

Musa dipilih untuk memimpin umat Israel melalui beberapa langkah penting yang diatur dan direncanakan oleh Allah sendiri.

1. Latar Belakang historis

Peristiwa penting saat itu adalah bangsa Israel sedang berada dalam perbudakan di Mesir. Mereka mengalami penindasan yang berat di bawah pemerintahan Firaun, dan seruan mereka kepada Allah untuk dibebaskan sudah sampai kepada-Nya.

2. Panggilan nabi Musa

Semak yang Terbakar. Musa menerima panggilan Allah ketika ia melihat semak yang terbakar tetapi tidak terbakar habis (Keluaran 3:1-6).

Dalam penglihatan ini, Allah memperkenalkan diri-Nya dan memberitahu Musa tentang rencana-Nya untuk membebaskan bangsa Ibrani dari perbudakan di Mesir.

Tempat Panggilan. Musa sedang menggembalakan domba milik mertuanya, Yitro, di Gunung Horeb (juga dikenal sebagai Gunung Sinai). Pada waktu itu, Musa melihat fenomena aneh, ada api menyala di semak-semak (Keluaran 3:1-2).

Allah mengutus Musa untuk pergi ke Firaun dan meminta agar ia membebaskan bangsa Israel (Keluaran 3:10). Ini adalah titik di mana Musa dipilih untuk menjadi pemimpin dan perantara antara Allah dan umat-Nya.

3. Pernyataan Diri Allah

Allah memperkenalkan diri-Nya sebagai kepada bahwa Dia adalah Allah nenek moyangmu, yakni Allah Abraham, Allah Ishak, dan juga Allah Yakub” (Keluaran 3:6).

Ini menegaskan hubungan-Nya dengan nenek moyang bangsa Israel dan komitmen-Nya terhadap perjanjian yang telah dibuat.

4. Dialog dengan Allah

Keraguan Musa. Musa menunjukkan keraguan dan kekhawatiran tentang kemampuannya untuk berbicara dan memimpin (Keluaran 3:11-13; 4:1-17). Allah memberikan jawaban dan jaminan, bahkan menyediakan Harun, saudaranya, sebagai juru bicara.

5. Penugasan untuk Memimpin

Perintah untuk Kembali ke Mesir. Allah memerintahkan Musa untuk kembali ke Mesir dan memberitakan kepada Firaun agar membebaskan umat-Nya (Keluaran 3:7-10). Ini adalah langkah awal dalam penugasan Musa sebagai pemimpin.

Selain itu, panggilan Musa merupakan momen kunci dalam narasi Alkitab yang menandai awal misinya sebagai pemimpin bangsa Israel.

6. Misi Pembebasan

Pemberitahuan Masalah. Allah menjelaskan bahwa Ia telah melihat penderitaan umat Israel di Mesir dan mendengar teriakan mereka (Keluaran 3:7-8). Dia menyatakan rencana-Nya untuk membebaskan mereka dan membimbing mereka menuju Tanah Perjanjian.

7. Keraguan Musa

Respon Awal. Musa merasa tidak layak untuk menjalankan tugas ini dan mengajukan berbagai alasan untuk menolak, seperti ketidakmampuannya berbicara dan khawatir bahwa orang Israel tidak akan percaya kepadanya (Keluaran 3:11-13; 4:1-17).

8. Jaminan Allah

Tanda dan Mukjizat. Untuk meyakinkan Musa, Allah memberi tanda-tanda yang dapat ia lakukan, seperti mengubah tongkatnya menjadi ular dan menyembuhkan penyakit (Keluaran 4:1-9).

Allah juga memberitahu Musa bahwa saudaranya, Harun, akan membantunya sebagai juru bicara.

9. Panggilan nabi Musa: Konfirmasi Panggilan

Kepastian dan Persetujuan. Setelah Musa menerima jaminan dari Allah dan melihat tanda-tanda yang diberikan, ia akhirnya setuju untuk melaksanakan tugasnya dan kembali ke Mesir (Keluaran 4:18).

    Related posts