Firman Tuhan hari ini mengatakan demikian: “Marilah kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita, dan berpaling kepada TUHAN” (Rat 3:40). Kitab Ratapan menuliskan ajakan kepada seluruh umat Israel yang telah jatuh dalam dosa untuk berbalik kepada Allah.
Kitab Ratapan menuliskan isi hati penulisnya sendiri, yaitu nabi Yeremia yang sedang meratapi keadaan bangsa Yehuda yang telah berdosa dan di buang Ke Babel.
Dosa mereka telah nyata di hadapan Allah, “kami telah mendurhaka dan memberontak, Engkau tidak mengampuni (Rat. 3:42).
Alkitab menuliskan dan menjelaskan peristiwa sejarah yang benar-benar nyata, bahwa Israel sering jatuh dalam dosa dan melawan Allah. Hal ini tidak jauh berbeda dengan keadaan orang-orang Kristen masa kini.
Sering kali, dalam beberapa hal banyak orang yang sengaja melakukan dosa dan memberontak kepada Allah. Renungan hari ini mengingatkan dan mengajak mereka yang tersesat untuk kembali pulang dan mengaku dosa.
Maukah Anda kembali kepada jalan Tuhan? Mari ambil keputusan sekarang juga, jangan memilih untuk tetap tinggal di dalam dosa-dosa tersebut karena pastilah akan binasa.
Berpaling kepada TUHAN
1. Latar Belakang
Ratapan menceritakan kesedihan dan ratapan sang nabi sendiri setelah melihat kehancuran kota Yerusalem oleh tentara Babel.
Sang nabi mengalami kesedihan yang mendalam atas keruntuhan kerajaan Yehuda dan penderitaan yang dialami oleh mereka.
“Marilah kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita.” Ayat ini merupakan ajakan yang ditujukan kepada mereka untuk melakukan perenungan dan introspeksi mendalam tentang kehidupan mereka.
Hal ini juga membutuhkan pengakuan dosa atas segala perbuatan dan tindakan dosa yang telah dilakukan. Karena dosa-dosa tersebut maka hukuman itu terjadi kepada mereka.
Kitab Ratapan merupakan respons dari sang nabi terhadap segala peristiwa yang terjadi kepada mereka. Karena sebelumnya, Yerima telah memperingatkan dan menegur bangsa itu, tetapi mereka tidak mau mendengar.
Penderitaan dan kehancuran yang dialami sekarang adalah akibat dari kebebalan hati mereka yang tidak mau mendengar suara Allah.
“Dan berpaling kepada TUHAN”: Setelah melakukan sebuah perenungan dan introspeksi, ayat ini mengajak dan mendorong umat Tuhan yang tersisa untuk berbalik kepada Tuhan.
Hal ini berarti bahwa kesadaran dan pengakuan dosa harus diikuti dengan pertobatan yang sungguh-sungguh. Meskipun mereka sekarang telah hancur, namun Yeremia masih melihat dan memandang Allah.
Pada saatnya nanti pertobatan mereka akan mengembalikan hubungan mereka dengan Tuhan, di sana ada pemulihan dan juga pengampunan.
2. Aplikasi/Penerapan
Renungan firman hari ini mengajak kita semua untuk memiliki kesadaran spiritual. Hal ini penting bahwa banyak orang yang sering melakukan dosa dan tidak mengakuinya.
Oleh sebab itu, pertobatan yang sungguh-sungguh selalu awali dengan perenungan, introspeksi an kesadaran, lalu diikuti dengan tindakan pertobatan.
Penderitaan dan keruntuhan kota Yerusalem dianggap sebagai akibat dari penyimpangan dan dosa mereka pada waktu itu. Ayat ini menggarisbawahi bahwa penderitaan dapat menjadi kesempatan untuk merenung dan memperbaiki diri, serta untuk kembali kepada Tuhan dengan hati yang tulus.
Di dalam kehidupan sehari-hari, firman Tuhan hari ini mengajak setiap individu untuk selalu memeriksa dan melakukan introspeksi diri.
Setiap hari kita harus menguji dan menyelidiki diri sendiri, apakah hari ini perbuatan kita menyenangkan hati Tuhan? atau sebaliknya.
Ketika seseorang menyadari kekurangan atau kesalahan dalam hidup mereka, kesadaran tersebut akan membawanya kepada perubahan sikap dan perubahan hidup. Pembaharuan hidup akan membawa anak-anak Tuhan kepada kebenaran firman-Nya.