Bagaimana memperoleh hati yang bijaksana? Jawabannya adalah dengan melakukan perenungan dan melihat kemurahan Tuhan sepanjang hari.
Renungan hari ini 30/07/2021. Bacaan Mazmur 90:12:
“Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.”
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, kata “bijaksana” dapatlah diartikan sebagai orang yang bijak dan memiliki pemikiran yang tajam atau luas.
“Bijaksana” juga dapat diartikan sebagai berpikir dan bertindak dengan cermat dan juga penuh kehati-hatian atau bertindak dengan menggunakan akalnya dengan benar.
Dari penjelasan tersebut, maka kata “bijaksana” merupakan sebuah sikap dan tindakan yang penuh dengan kehati-hatian, cermat, penuh perhitungan dan juga teliti.
Orang yang bijaksana tidak berpikir dan bertindak secara “sembrono” tetapi selalu menggunakan akal budinya supaya keputusan dan tindakannya selalu tepat.
Secara lebih luas “bijaksana” juga dapatlah diartikan bahwa seseorang yang akan bertindak akan selalu memikirkan dampak atau konsekuensi dari setiap tindakan dan perbuatannya.
Renungan hari ini mengajak kita semua untuk merenungkan firman Allah di dalam Mazmur 90:12. Melalukan perenungan dan membaca firman Tuhan setiap hari tentu akan membuat seseorang mengerti dan menyadari akan penyertaan dan pertolongan Tuhan yang ajaib sepanjang hari.
Hati yang bijaksana
Orang yang bijaksana dan arif tentu memiliki sikap dan perilaku yang berbeda dengan orang-orang pada umumnya. Mereka yang bijaksana pastilah memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan dan tindakan yang tepat.
1. Ajarilah kami menghitung hari-hari kami
:Firman Tuhan mengatakan demikian: “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana (Maz 90:12).”
Pemazmur mengatakan bahwa “ajarilah kami menghitung hari-hari kami sedemikian.” Apa arti kalimat ini?
Mazmur 90:1-17 adalah doa Musa kepada Allah. Musa adalah hamba yang setia kepada Allah, dia selalu memuliakan dan mengagungkan nama TUHAN.
Sebagai orang pilihan yang memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir menuju tanah Perjanjian, Musa menyadari betul bahwa Tuhan adalah satu-satunya tempat perlindungannya (1-2).
Dialah yang menciptakan manusia dan mengembalikan mereka kepada debu, setiap dosa tidak ada yang tersembunyi di hadapan Allah (3-9).
Di dalam doanya, Musa juga mengatakan bahwa masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun. Oleh karena itu, Mazmur 90:12 merupakan bagian dari doa-doa yang dipanjatkan Musa kepada Allah.
Musa telah banyak melakukan mujizat dan pertolongan dari TUHAN. Hal ini dinyatakan Musa melalui doa-doanya, ia menyadari betul bahwa kekuatan ketika memimpin bangsa Israel benar-benar berasal dari Allah.
Melalui doa-doanya tersebut, Musa menyatakan bahwa dengan melihat segala kebaikan dan kemahakuasaan Allah sepanjang hari akan membuat kita menjadi orang yang bijaksana.
Takut akan Tuhan adalah permulaan hikmat, demikianlah Kitab Amsal mengatakannya. Oleh sebab itu, dengan mendekatkan diri kepada Bapa yang di sorga maka kita akan hidup di dalam kebenaran firman-Nya.
2. Aplikasi
Tidak semua orang melakukan perenungan dan bersyukur atas segala kebaikan, kemurahan dan pertolongan-Nya di sepanjang kehidupan ini.
Ada banyak orang yang terkadang lupa bahwa segala keberhasilan, kekayaan dan umur panjang adalah berkat dari TUHAN semata. Dalam banyak hal, terkadang manusia selalu membanggakan diri dan lupa kepada sang Allah.
Sikap seperti ini tentu tidaklah benar, anak-anak Tuhan harusnya terus bertumbuh, bergaul karib dengan Allah dan dewasa secara rohani. Kehidupan mereka harus menjadi terang dan garam bagi dunia, mereka harus menjadi berkat bagi orang lain.
Ada banyak kehidupan orang-orang Kristen yang tidak menjadi berkat; mereka emosional, pemarah dan menyakiti sesamanya. Kiranya melalui renungan hari ini, kita bisa menjadi orang yang bijaksana dan bergaul karib dengan Allah.
Mulailah untuk selalu bersyukur dan menghitung berkat-berkat Allah yang sepanjang hari. Dengan demikian, kita akan takjud dan bersyukur kepada-Nya.