Pelayanan nabi Amos dinyatakan di dalam Amos 1:1. Ia menyatakan bahwa Tuhan tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan terlebih dahulu.
Hal ditulis dalam Amos 3:7, yang mengatakan demikian:
“Sungguh, Tuhan Allah tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.“
Berdasarkan keterangan Amos 1:1 ia adalah seorang nabi yang berasal dari Tekoa, yang dahulunya adalah seorang peternak domba.
Nabi Amos melayani sebagai nabi di Israel pada zaman raja Uzia dari Yehuda dan Yerobeam II dari Israel, sekitar abad ke-8 SM.
Pelayanan nabi Amos
Amos dipanggil oleh Allah untuk menyatakan kehendaknya kepada bangsa Israel. Pesan-pesan yang sampaikan memang tidaklah mengenakan, karena menyatakan tentang hukuman terhadap Israel dan bangsa-bangsa sekitarnya.
Latar belakang Historis
Pada masa pemerintahan raja Yerobeam II dan Uzia, Israel dan Yehuda sedang berada pada masa-masa yang sulit.
Hal ini disebabkan oleh ketidakadilan hukum, ketidakadilan sosial dan penindasan terhadap orang miskin terjadi di mana-mana Amos dipanggil untuk menegur dan memperingatkan bangsa Israel tersebut.
Apabila mereka tidak mau bertobat dan kembali kepada Allah, maka hukuman akan segera datang kepada mereka.
Amos 3:7 menjadi dasar bagi berita dan nubuat yang disampaikan sang nabi, secara khusus pesan hukuman yang diucapkan oleh Amos kepada bangsa Israel.
Hal ini bertujuan tujuan untuk membangkitkan kesadaran akan dosa-dosa mereka dan mendesak Israel untuk segera bertobat dan kembali kepada Allah.
Pesan teologis
Amos 3:7, merupakan firman Allah yang ditulis oleh Amos untuk menyatakan keadilan Allah kepada umat yang dikasihi-Nya.
“Sungguh, Tuhan Allah tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.“
Allah tidak selalu langsung menghukum mereka yang telah berbuat jahat, tetapi selalu mengutus hamba-hamba-Nya para nabi untuk menegur dan mengingatkan mereka.
Allah mengendaki Israel bertobat dan mengakui kesalahannya, tetapi pada faktanya perkataan sang nabi tidak di dengar oleh mereka.
Mereka telah banyak melakukan kejahatan dan berbuat dosa, menindas orang yang lemah dan para pejabat yang memperkaya diri sendiri. Bahkan mereka menghina kekudusan Allah dengan melakukan penyembahan kepada berhala.
Amos 3:7 memberikan pengajaran bahwa Allah tidak bertindak atau melakukan sesuatu hukuman secara tiba-tiba terhadap umat-Nya dengan sembarangan.
Allah selalu memberitahukan rencana-Nya terlebih dahulu kepada para hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi.
Hal ini menunjukkan bahwa para nabi selalu menjadi wakil Allah dalam menyampaikan wahyu dan rencana Allah kepada bangsa Israel dan umat-Nya.
Kitab Amos juga menjelaskan bahwa bahwa Allah tidak bertindak sembarangan atau sewenang-wenang, tetapi Allah selalu menunjukkan keadilan-Nya dengan mengutus para nabi-nabi-Nya.
Ingat, Allah bisa saja langsung menghukum orang-orang berdosa pada waktu itu, sesuai kehendak-Nya. Namun Allah memilih untuk mengutus para nabi sebagai perantara untuk menyampaikan kehendak-Nya kepada Israel.
Oleh sebab itu, nabi di dalam Perjanjian Lama sering dikatakan sebagai penjaga-penjaga Israel.