Menghadapi anak-anak bermasalah: orang tua harus tahu 5 hal ini!

menghadapi anak-anak bermasalah

menghadapi anak-anak bermasalah sering kali membuat orang tua stres dan kewalahan, karena perilaku dan kenakalan mereka yang tidak biasa. Kenakalan mereka di rumah, di sekolah dan di lingkungan masyarakat disebabkan oleh gagalnya pola asuh dan pendidikan oleh orang tua.

Anak-anak yang bermasalah sering kali berani melawan orang tua, melawan pendidik di sekolah, berkelahi dan suka melakukan “bullying” kepada teman-temannya.

Ada juga yang suka merokok dan minum-minumn keras meski usia mereka masih remaja. Situasi-situasi seperti ini memang membuat banyak orang tua merasa kewalahan.

Tidak jarang pihak sekolah yang mengeluarkan anak-anak yang bermasalah karena dianggap mengganggu anak-anak yang lain.

Akibatnya, anak-anak yang bermasalah tidak mendapatkan pendidikan yang baik. Hal ini memicu mereka untuk semakin nakal dan mencari perhatian dan juga dukungan dari luar.

Menghadapi anak-anak bermasalah

Menghadapi anak-anak bermasalah memang bukan perkara yang mudah, ada kalanya pesan yang disampaikan tidak sampai dengan baik.

Anak-anak yang memiliki kenakalan di luar batas biasanya agresif, mudah marah, suka mencari perhatian atau dukungan serta suka memberikan ancaman.

Walaupun mereka masih dalam kategori anak-anak, kenakalan yang berlebihan bisa sangat berbahaya bagi perkembangan mereka.

Apabila hal ini terus berlanjut maka bisa saja mereka menjadi preman dan melakukan perkelahian atau tindak kejahatan.

Oleh sebab itu, menghadapi anak-anak yang nakal memang membutuhkan komitmen, kasih sayang, dan juga kesabaran.

Anak-anak seperti mereka membutuhkan orang-orang yang punya hati dan kepedulian untuk mendidik mereka.

1. Kenali lingkungan anak-anak tersebut

Menghadapi anak-anak bermasalah memang tidak bisa dengan kekerasan atau kemarahan. Karena hal semacam ini tidak akan mengubah karakter dan kebiasaan anak-anak yang nakal.

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengenali lingkungan di sekitar mereka, baik lingkungan tempat tinggal atau lingkungan pertemanan mereka.

Lingkungan di sini berarti dengan siapa saja dia bermain atau bagaimana lingkungan keluarga anak-anak tersebut?

Apakah ia dibesarkan di dalam keluarga yang keras (misalnya keluarga preman) atau ia memang tidak mendapatkan pendidikan yang baik di dalam keluarganya.

Dengan mengenali dan mempelajari lingkungan terdekat anak-anak yang bermasalah, kita akan mendapat gambaran yang jelas.

Gambaran di sini adalah apa yang menjadi penyebab dan pemicu mereka menjadi nakal dan melakukan tindakan-tindakan yang kurang baik.

Dengan demikian, kita bisa memiliki cara yang tepat dalam memberikan pendidikan dan pembinaan kepada anak-anak bermasalah tersebut.

2. Kenali lingkungan keluarga mereka

Langkah selanjutnya adalah mengenali relasi di dalam keluarga anak-anak yang bermasalah tersebut. Bagaimana hubungan dan komunikasi mereka bersama dengan keluarganya?

Apakah mereka berasal dari keluarga bermasalah atau tidak? Kemungkinan besar ada faktor-faktor dari dalam keluarga tersebut yang membuat anak-anak tumbuh dengan keadaan dan perilaku yang bermasalah.

Pola asuh orang tua, komunikasi dan relasi serta faktor lingkungan sekitar juga bisa menjadi penyebab anak-anak tumbuh dengan kenakalan tertentu.

Lingkungan keluarga juga bisa menjadi penyebab utama anak-anak menjadi nakal dan bermasalah. Biasanya, orang tua terlalu sibuk dalam bekerja dan tidak ada waktu untuk berkomunikasi dengan mereka

3. Memberikan perhatian khusus

Langkah ketiga dalam menghadapi anak-anak bermasalah adalah dengan memberikan perhatian khusus. Mengapa hal ini sangat penting? Karena memahami kebiasaan dan perilaku anak-anak bermasalah membutuhkan waktu dan perhatian.

Perhatian khusus di diharapkan dapat menemukan pola dan cara yang tepat dalam berkomunikasi dan membina anak-anak yang nakal tersebut.

Selain perhatian khusus, hal ini memang membutuhkan kecakapan dan kesabaran yang luar biasa. Terlebih-lebih memiliki hati yang mengasihi dan mendidik.

4. Berikan kepercayaan dan kedisiplinan

Langkah keempat dalam menghadapi anak-anak bermasalah adalah memberikan kepercayaan dan juga kedisiplinan kepada mereka.

Kepercayaan yang diberikan kepada mereka berguna untuk melihat seberapa besar mereka memiliki kepedulian dan rasa tanggung jawab.

Kepercayaan juga harus disertai dengan kedisiplinan. Misalnya, seorang pendidik memberikan kepercayaan siswa untuk membersihkan ruang kelas, maka ke esok harinya pendidik harus menanyakan apakah ia sudah melakukan tugasnya atau belum.

Jika sudah berikan apresiasi dan pujian, namun jika belum maka berikan kedisiplinan. Disiplin di sini untuk memberikan pembinaan supaya anak-anak tersebut belajar bertanggung jawab.

Memang tidaklah mudah menghadapi anak-anak yang bermasalah. Memiliki kepedulian dan kepekaan kepada mereka adalah langkah yang efektif untuk memahami dan membina mereka.

Menghadapi anak-anak bermasalah: Berikan kasih-sayang dan ketegasan

Langkah yang terakhir menghadapi anak-anak yang nakal adalah dengan memberikan kasih sayang dan juga ketegasan.

Kasih sayang di sini harus dalam bentuk tindakan dan komunikasi, misalnya dengan bertanya atau menyapa.

Sedangkan ketegasan berarti tidak kompromi dengan kesalahan, jika anak tersebut salah maka harus diberikan disiplin.

Namun haruslah dengan memberikan pengertian dan penjelasan terlebih dahulu, supaya mereka memahami jika dirinya melakukan kesalahan.

Membimbing dan membina anak-anak bermasalah memang bukanlah hal yang mudah, namun dengan komitmen dan keseriusan pasti bisa dilakukan. Karena mendidik adalah pekerjaan dan tugas yang mulia.

Menjumpai anak-anak yang nakal dan bermasalah terkadang menjadi tantangan tersendiri, karena muncul perasaan marah dan juga kasihan.

Oleh sebab itu, didiklah keluarga dan anak-anak Anda dengan baik, supaya mereka tumbuh dewasa dengan baik pula.

Ajarkan sopan-santun dan budi pekerti yang baik sejak usia dini, supaya mereka tumbuh dengan nilai-nilai yang baik.

Related posts