Ahok menyatakan diri paling siap maju di Pilkada Jakarta Ketika sedang diwawancarai oleh banyak wartawan pada tanggal 22/06/2024. Dirinya mengaku memiliki pengalaman memimpin Jakarta dan juga pernah menjadi Komisaris utama PT Pertamina.
Pernyataan Ahok tersebut tentu menimbulkan pertanyaan, apakah ada partai pengusung yang akan mencalonkan dirinya untuk bertanding pada pilkada mendatang?
Melihat panasnya suasana pilkada serentak mendatang, maka pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur mendatang berasa seperti pemilihan Presiden.
“Menurut Masinton Pasaribu, ada beberapa nama yang muncul untuk Pilkada di Jakarta, yakni Andika Perkasa, Basuki Tjahaja Purnama, Pramono Anom, Ibu Risma dan juga nama Anies Baswedan.”
Untuk saat ini, ada tiga tokoh yang memang memiliki nama besar dan mungkin akan bersaing di pilkada di Jakarta. Mereka adalah Anies Baswedan, Ridwan Kamil dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Ketiga nama ini dimungkinkan akan bersaing sangat ketat, karena masing-masing memiliki popularitas dan nama besar.
Ahok menyatakan diri siap maju Pilkada
Mengingat Anies Baswedan dan Ahok pernah memimpin Jakarta, maka mereka masih memiliki basis-basis suara yang setia. Apabila Anies dan Ahok berduet dan maju bersama maka mereka memiliki peluang yang besar untuk menang.
Namun hal ini sepertinya tidak mungkin terjadi, mengingat PDI Perjuangan adalah partai yang dikenal sangat nasionalis.
Apabila PDI Perjuangan mengambil keputusan dan nekad untuk mengusung Anies, maka akan banyak suara nasionalis yang akan meninggalkan partai banteng tersebut.
Apalagi Anies Baswedan dan Ahok pernah menjadi rival pada pemilihan Gubernur pada tahun 2017, dan Ahok harus kalah.
Mereka berdua memiliki dasar dan pandangan politik yang sangat berbeda, ibarat langit dan bumi yang tidak mungkin bersatu.
Apakah Ahok akan berduet dengan Anies Baswedan? Tentu hal ini tidak akan mungkin terjadi, walaupun dalam dunia politik tidak ada yang tidak mungkin.
Selama masa jabatannya sebagai wakil gubernur bersama Bapak Jokowi 2012-2014, Ahok terkenal karena melakukan reformasi birokrasi. Dirinya juga bertindak tegas dalam menangani masalah administratif di Jakarta.
Setelah Jokowi terpilih sebagai Presiden Indonesia pada tahun 2014, Ahok secara otomatis naik menjadi Gubernur Jakarta.
Pada masa jabatannya ini, Ahok terus melanjutkan reformasi dan menata kota Jakarta dengan melakukan banyak perubahan.
Misalnya, dengan melakukan normalisasi sungai, upaya pencegahan dan menangani banjir dengan cepat. Ia juga memperbanyak tempat terbuka hijau yang ramah untuk anak-anak.
Karier politik Ahok hancur pada Pilkada tahun 2017, karena dirinya dianggap melakukan penistaan agama.
Ahok harus kalah dalam pemilihan gubernur dan dirinya harus berakhir di dalam jeruji besi. Hal yang mengejutkan juga bahwa Ahok harus bercerai dengan istrinya.
Melalui perjalanan hidup yang panjang, kini Ahok menyatakan diri siap untuk maju lagi pada Pilkada Jakarta 2024 jika memperoleh mandat dari partai.