Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu: Renungan Yesaya 55:8

Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu

Yesaya 55:8 mengatakan bahwa: “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.” Ayat ini mengajarkan bahwa Bapa mempunyai rancangan terhadap orang-orang pilihan yang percaya kepada-Nya.

Manusia bisa saja merencanakan segala sesuatunya dengan teliti dan penuh perhitungan, tetapi ingatlah bahwa Tuhan yang mengatur dan Dia yang mengizinkannya hal itu terjadi.

Yesaya 55:8 menekankan bahwa pemikiran dan rencana Allah jauh lebih tinggi dan lebih baik dari pada pemikiran manusia.

Hal ini mengingatkan kita sebagai umat-Nya supaya terus percaya dan melibatkan Allah dalam segala hal. Ada banyak hal yang mungkin sulit bagi manusia, tetapi bagi Dia tidak ada yang mustahil.

Meskipun firman Allah di dalam Alkitab berulang kali mengajarkan supaya percaya kepada rancangan dan rencana-Nya, meskipun masih banyak orang yang ragu dan bimbang.

Akibatnya, banyak di antara mereka yang mengalami kegagalan di dalam hidupnya. Mengapa masih banyak orang yang tidak melibatkan Allah di dalam rencananya?

Jawabannya adalah bahwa mereka gagal dalam mengenal Allah. Seringkali mereka mengandalkan diri sendiri dan sombong, dengan mengatakan “mereka bisa melakuka ini dan itu.”

Hal ini sama dengan bangsa Israel, mereka juga berulang kali gagal dalam mengenal dan menaati Allah, mereka lebih memilih hidup berdasarkan rencananya sendiri.

Apakah Anda juga pernah mengalami kegagalan demi kegagalan di dalam hidup? Firman Tuhan hari ini sangat tepat untuk Anda. Marilah kita mulai mengenal, percaya dan melibatkan Dia di dalam segala hal, bahkan di setiap rencana hidup kita.

Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu

Firman Allah di dalam Yesaya 55:8 sangat terkait dengan kondisi dan konteks saat nabi Yesaya hidup dan berkarya di Israel pada abad ke-8 SM.

Pada masa itu, Israel sedang mengalami satu periode yang berat, di mana perubahan politik yang tidak stabil dan keadaan spiritual juga telah berubah.

Nabi Yesaya aktif pada zaman kerajaan Yehuda di bawah pemerintahan beberapa raja, termasuk raja Hizkia.

Pada saat itu, bangsa Israel terbagi menjadi dua kerajaan, yaitu kerajaan Israel di utara (yang telah jatuh kepada Asyur pada tahun 722 SM) dan kerajaan Yehuda di selatan.

Salah satu pesan utama dalam kitab Yesaya ini adalah seruan untuk bertobat dan kembali kepada Allah, serta harapan akan keselamatan melalui Mesias yang akan datang.

Ayat Yesaya 55:8 adalah bagian dari seruan Allah kepada umat-Nya untuk merenungkan perbedaan antara cara berpikir manusia dengan cara berpikir Allah.

Yesaya 55:8: “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.”

Ayat ini dapatlah juga dipahami sebagai pengingat bagi umat Israel yang sering kali jatuh kepada penyembahan berhala dan mengandalkan kebijaksanaan mereka sendiri.

Hidup berdasarkan keinginan diri sendiri tanpa mempertimbangkan kehendak dan rencana Allah yang lebih tinggi adalah dosa yang besar. Hal ini terlihat dari hancurnya kerajaan Israel Utara lebih dulu oleh kekuatan raja Asyur.

Ketaataan kepada Allah

Kepercayaan kepada Allah adalah sesuatu yang penting dalam ajaran iman Kristen, bagaimana orang percaya harus mengakui, percaya dan selalu bergantung kepada-Nya.

Bahkan segala sesuatu yang terjadi di dalam dunia ini, semuanya berada dalam kuasa dan kontrol Allah.

Jika sedemikian rupa, bagaimanakah kepercayaan kita kepada Allah? Bukankah Allah telah merancang masa depan yang baik kepada orang-orang setia kepada-Nya?

Renungan ini mengajak umat Tuhan sejenak untuk merenung dan melihat ke belakang, bukankah Allah telah banyak melakukan perkara besar dalam hidupmu?

Jika sampai hari ini hidupmu penuh dengan kegagalan, maka bertanyalah kepada dirimu sendiri. Sudahkah kamu percaya dan menyerahkan semua rencana hidup kepada Bapa yang Maha Kuasa itu?

Kitab Yesaya menjelaskan secara jelas bagaimana Allah begitu mengasihi umat-Nya, sehingga Ia memberikan rancangan yang indah. “Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu” (Yes. 55:8) menunjukkan bahwa umat Allah selalu berada dalam rancangan Allah.

Allah tidak pernah membiarkan anak-anak-Nya hidup tanpa arah dan tujuan. Allah adalah gembala yang baik sehingga Ia menuntun umat-Nya menuju kepada padang yang berumput hijau dan air yang tenang.

Daud juga menyebutkan bahwa Allah adalah gembala yang bak, dalam keadaan-keadaan yang sulit Daud benar-benar merasakan kasih sayang dan pertolongan Allah.

Sangat penting sekali memiliki hati dan iman seperti Yesaya dan Daud, karena dalam segala kelemahannya mereka dapat melihat dan mengenal Allah dengan benar.

Tidak semua orang bisa melakukan hal ini, karena hanya orang-orang yang saleh dan benar saja yang bisa mengenal Allah dengan benar. Lalu bagaimana dengan Anda? Apakah kamu sudah mengenal Allah dengan benar?

Pentingnya pembaharuan hidup

“Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu” menunjukkan bahwa rencana Allah tidak pernah gagal terhadap orang-orang pilihan-Nya.

Allah bisa melakukan perkara-perkara yang besar yang mustahil bagi manusia. Misalnya, Allah mengubah kehidupan Paulus menjadi murid-Nya dan melakukan perkara-perkara yang besar dan ajaib.

Pertobatan Paulus bukanlah persoalan yang mudah, karena ia juga harus berjuang melawan duri dalam daging yang ada dalam dirinya.

Walaupun banyak berbagai penafsiran dalam hal ini, namun jelas bahwa duri dalam daging tersebut merupakan kelemahan yang mengganggu pelayanannya.

Walaupun demikian, Paulus terus berubah dan mengalami pembaharuan hidup yang semakin hari semakin serupa dengan Kristus.

Ada kemauan dan perjuangan untuk mengalahkan keinginan daging dan tetap memenuhi panggilannya yang kudus dan menjadi murid Kristus.

Jika pada hari ini kamu belum melibatkan Tuhan di dalam rencana hidupmu, maka kamu belum mengalami pembaharuan hidup. Oleh sebab itu, pertobatan dan kelahiran kembali sangatlah diperlukan.

Pertobatan dan penyerahan

Pertobatan dan penyerahan diri kepada Allah sangatlah penting supaya kita bisa mengenal Allah dan juga memahami kehendak dan rencana-Nya. Baca juga artikel tentang persembahan yang benar.

Sebagai orang yang percaya kepada TUHAN, maka meninggalkan kehidupan lama yang penuh dengan dosa sangatlah diperlukan.

Perbuatan dosa tidak akan pernah membawa kepada kebahagiaan dan kedamaian. Mereka yang telah meninggalkan kehidupan lamanya (yaitu perbuatan dosa), maka hidupnya akan dipulihkan.

Mereka akan menjadi berkat, panutan dan juga kehidupannya akan jauh lebih baik di masa depan.

Siapa pun kita hari ini yang sedang berada dalam masa-masa pertobatan, kami berdoa semoga kamu dimampukan dan mengalami pembaharuan hidup.

Percayalah setiap perbuatan dosa akan mendapatkan hukuman yang setimpal. Namun apabila kita menyesal dan mengakuinya di hadapan Allah, maka dosamu akan diampuni.

Ingatlah bahwa tujuan akhir dari kehidupan ini adalah kebahagiaan dan bukan kehancuran. Orang-orang yang bertobat dan meninggalkan dosa-dosanya hidupnya akan dipulihkan. Hidup mereka akan ada dalam rencana Allah.

Kesimpulan: Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu

Firman Tuhan yang ditulis oleh nabi Yeremia akan menjadi penutup renungan firman Tuhan pada pada hari ini. Ayat ini begitu indah dan memberikan pengharapan bagi orang-orang yang setia kpada-Nya.

Yeremia 29:11 mengatakan: “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan , yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”

Firman Tuhan ini ditujukkan kepada umat Israel yang berada di dalam situasi yang sulit di tanah pembuangan yang jauh dari tanah air mereka di Yerusalem.

Pada saat itu, mereka mungkin merasa putus asa dan kehilangan harapan. Namun, melalui Yeremia, Allah memberikan janji bahwa meskipun mereka sedang mengalami masa sulit, Allah memiliki rencana damai dan kebaikan bagi mereka.

Kesimpulan dari renungan hari ini ada tiga hal: Pertama, Allah menunjukkan bahwa rencana-Nya bukanlah malapetaka atau kebinasaan, tetapi rancangan yang memberikan kehidupan yang penuh damai sejahtera.

Kedua, Allah menjanjikan bahwa masa depan orang-orang percaya bukanlah keputusasaan, tetapi kehidupan yang penuh harapan. Percayalah kepada Tuhan dan bawalah setiap rencana dan pergumulanmu dalam doa.

Ketiga, rancangan Allah bagi orang-orang percaya menunjukkan kasih sayang dan perhatian yang mendalam terhadap umat-Nya. Allah tidak pernah sedetikpun meninggalkan kamu, asalkan kamu tidak meninggalkan Dia.

Related posts