Firman Tuhan hari ini mengajarkan mengenai orang-orang pilihan yang dipanggil, menurut ukuran manusia mereka adalah orang-orang yang hina. Paulus menyebutkan bahwa banyak di antara mereka dipilih dan dipanggil adalah orang yang tidak layak dan bahkan berdosa.
Menurut ukuran manusia mereka bukan berasal dari golongan orang bijak atau pun berasal dari orang-orang yang terpandang, tetapi Allah memilih mereka.
Bacaan firman 1 Korintus 1:27-29 TB:
“Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat.”
“Dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah.”
Dapatlah dikatakan bahwa rasul-rasul yang dipilih oleh Tuhan Yesus, hanya Paulus saja yang berasal dari keluarga yang terdidik dan terpandang karena memiliki kewarganegaraan Romawi.
Selebihnya, rata-rata mereka adalah seorang nelayan dan pemungut cukai, menurut penilaian manusia mereka tidaklah layak untuk menjadi seorang rasul. Mengapa Tuhan memilih mereka?
Hal ini menimbulkan berbagai pertanyaan, mengapa Tuhan memilih orang-orang yang hina dan bodoh menurut ukuran manusia?
Orang yang hina dan bodoh dipilih Allah
Firman Tuhan hari ini mengajak kita semua untuk memahami maksud dan rencana Allah ketika memanggil orang-orang yang tidak layat tersebut.
Orang yang hina dan bodoh di pilih oleh Allah memberikan pencerahan bagi kita, Allah melihat hati sedangkan manusia melihat rupa.
Cara pandang Allah sangat berbeda sekali dengan cara pandang manusia duniawi. Bagaimana dengan kehidupan kita hari ini? Manakah yang lebih sering, menjadi berkat atau menghakimi sesama?
Dalam sejarah bangsa Israel, Alkitab menjelaskan bahwa ada banyak sekali orang-orang yang merasa dirinya sangat berdosa dan tidak layak ketika di panggil dan diutus oleh Allah.
Misalnya, nabi Musa dipilih dan dipanggil untuk membebaskan Israel dari tanah Mesir. Lalu ada juga nabi Yeremia dan juga Yesaya.
Ketika dipanggil oleh Allah, mereka sangat ketakutan dan sadar bahwa dirinya adalah orang yang berdosa.
Walaupun demikian, Allah tetap mengasihi dan memakai hidup mereka untuk menjadi nabi, pengajar dan panutan bagi orang-orang banyak.
Tuhan mengasihi dan memilih mereka, supaya mempermalukan orang-orang yang terpandang dan orang-orang yang menganggap dirinya hebat.
Apakah kamu adalah orang-orang yang hina dan berdosa? Bukankah Tuhan juga mengasihi dan memanggil dirimu untuk menjadi orang yang baik dan menjadi teladan bagi orang lain?
Firman Tuhan hari ini mengajak kita untuk merenung dan memahami kebenaran firman-Nya. Betapa besar kasih dan kemurahan Allah, Ia telah mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya.
Firman Tuhan mengatakan: “Orang yang hina dan bodoh dipilih”
Pernahkah kalian mendengar tentang istilah orang yang hina dan bodoh? Kira-kira seperti apa gambaran hidup mereka?
Apabila disuruh untuk menjelaskan tentu kalian semua mendapatkan nilai seratus, karena penjelasannya pasti benar.
Sering kali kita memandang orang lain adalah hina dan bodoh. Dalam banyak hal, setiap orang memiliki stigma atau sudut pandang terhadap orang lain.
Hal ini identik dengan sikap dan perilaku orang tersebut. Namun hal ini hanyalah sudut pandang, bagaimana ketika seseorang menilai dirimu?
Apakah kamu sudah berubah dan menjadi orang baik? Tentulah hanya diri sendiri dan Tuhan yang tahu.
Alkitab banyak menuliskan bahwa para nabi yang menganggap dirinya adalah orang yang berdosa dan hina di hadapan Allah.
Mereka dengan penuh kesadaran benar-benar mengakui bahwa mereka adalah orang-orang yang berdosa di hadapan Allah.
1 Korintus 1:27 menuliskan bahwa apa yang tidak terpandang dan hina bagi dunia dipilih oleh Allah. Paulus juga mengakui bahwa dirinya adalah orang berdosa dan tidak layak, demikian juga dengan rasul-rasul yang lain.
Namun karena kemurahan-Nya, mereka telah dipilih dan dikasihi oleh Allah. Sungguh indah kehidupan orang-orang yang dikasihi oleh Allah, mereka dipanggil dan dibawa kepada kehidupan yang baru.
Mereka dipanggil untuk melakukan pekerjaan yang mulia. Dan bukan hanya itu, tetapi mereka dibenarkan dan mengalami pembaharuan hidup.
Meresponi panggilan Allah dengan bersyukur
Firman Tuhan hari ini mengajarkan supaya kita bersyukur atas pilihan dan panggilan Allah. Ia telah memilih dan menerima kita orang-orang yang berdosa menjadi anak-anak-Nya, ini adalah anugerah.
Jangan takut jika engkau terjatuh dan melakukan kesalahan, apabila engkau bertobat dan kembali ke jalan yang benar, maka hidupmu akan diberkati.
Bahkan lebih dari itu, hidupmu akan dipakai secara luar biasa untuk menjadi teladan dan panutan bagi banyak orang.
Terimalah panggilan Allah dengan hati yang gembira dengan ketaatan, kesetiaan dan percaya kepada-Nya.
Kita juga wajib bersyukur karena kita adalah orang-orang pilihan, orang-orang yang diangkat dari kegelapan menuju kepada terang dan kebenaran.
Saya dan Anda adalah orang-orang yang berbahagia dan berada di dalam rancangan Tuhan. Janganlah takut, karena hidupmu dan masa depanmu berada di tangan Allah yang Mahakuasa.
Jangan pernah takut dan kuatir tentang hidupmu, masa depanmu maupun mengenai pasangan hidupmu.
Tuhan sudah menyediakan yang terbaik, yang terindah dan pastinya akan membawa hidupmu kepada kebahagiaan yang kekal, Tuhan memberkatimu.