Renungan harian hari mengajak anak-anak Tuhan untuk bertindak hati-hati supaya tidak jatuh ke dalam dosa iri hati dan kebencian kepada sesama.
Kitab Samuel menuliskan mengenai biografi kehidupan raja Saul, yaitu seorang yang diurapi dan dipilih oleh Tuhan untuk menjadi raja bagi bangsa Israel.
Pada awalnya, Saul melakukan segala perintah Allah dengan setia. Namun dalam perjalanannya, ia tidak taat kepada Allah, bahkan ia menaruh kebencian dan ingin membunuh Daud.
Rasa cemburu dan iri hati terus menguasai dirinya, sehingga dalam berbagai kesempatan raja Saul berniat untuk membunuh Daud.
Karena perbuatannya tersebut maka Allah menolak Saul menjadi raja Israel dan memberikannya kepada Daud. Bacaan firman hari ini terdapat pada Kitab 1 Samuel 18:8-9.
1 Samuel 18:8-9 menuliskan demikian: Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat dan perkataan itu menyebalkan hatinya. Sebab pikirnya: “Kepada Daud diperhitungkan mereka berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkannya beribu-ribu. Akhir-akhirnya jabatan raja itu pun jatuh kepadanya.” Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud.
Renungan harian: Kebencian, cemburu dan iri hati
Renungan harian kali ini mengajak kita semua untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan dari Kitab 1 Samuel 18:8-9. Dalam bacaan tersebut ada kisah yang menarik mengenai kepribadian dari seorang raja Saul.
Ketika mereka Daud dan raja Saul pulang dari berperang melawan tentara Filistin, maka mereka disambut dengan tari-tarian yang penuh sukacita.
Lalu keluarlah para perempuan dari segala kota Israel untuk menyambut kemenangan tersebut. Mereka menyongsong raja Saul sambil menyanyi dan menari-nari dengan memukul rebana, dengan bersukaria dan dengan membunyikan gerincing (1 Sam. 18:6).
Selanjutnya para perempuan itu menari-nari dan sambil menyanyi berbalas-balasan. Mereka berkata bahwa “Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa (1 Sam. 18:7).
Saul menjadi cemburu, benci dan iri hati
Nyanyian dan puji-pujian para wanita tersebut tentu membuat Saul menjadi kesal, marah dan juga cemburu. Kepada Daud diperhitungkan berlaksa-laksa, sedangkan kepada dirinya hanya beribu-ribu.
Sebagai seorang raja, Saul tidak memiliki kerendahan hati sama sekali, ia lebih suka ditinggikan dan di hormati oleh manusia. Padahal Allah membenci orang-orang yang suka menyombongkan diri.
Kisah hidup Saul ini tentu memberikan pelajaran hidup yang berarti sekali bagi kehidupan anak-anak Tuhan sekarang ini.
Kebencian, rasa cemburu dan iri hati sering kali juga terjadi di dalam kehidupan kita. Ada banyak orang yang kadang-kadang cemburu dan iri melihat keberhasilan dan kesuksesan orang lain.
Lalu ada juga orang yang iri hati kepada saudara-saudaranya karena Ayahnya memberikan memperhatikan lebih kepada adik atau kakaknya.
Kebencian, cemburu dan iri hati merupakan persoalan yang serius, karena sifat-sifat ini raja Saul ditolak menjadi raja dan hidupnya berakhir dengan tragis. Bagaimana dengan kehidupan kita hari ini?
Konklusi dan Penerapan
Renungan harian hari ini mengingatkan kita untuk berhati-hati agar tidak terjatuh ke dalam dosa iri hati dan kebencian terhadap sesama, seperti yang dialami oleh raja Saul.
Kisah kehidupan raja Saul dalam Kitab Samuel menunjukkan awalnya dia dipilih dan diurapi oleh Tuhan untuk menjadi raja Israel, tetapi kemudian dirinya kehilangan anugerah tersebut.
Hal ini disebabkan oleh ke tidaktaatannya kepada Allah, ia dipenuhi oleh rasa cemburu serta kebencian terhadap Daud.
Raja Saul menjadi cemburu ketika melihat pujian yang diberikan kepada Daud atas kemenangannya dalam pertempuran, sehingga dia merasa lebih rendah dan kehilangan keberadaannya sebagai raja.
Kebencian, cemburu, dan iri hati merupakan masalah serius yang bisa menghancurkan kehidupan seseorang, seperti yang terjadi pada raja Saul.
Renungan tersebut juga mengajak kita untuk memeriksa diri sendiri dan memastikan bahwa kita tidak terjerumus ke dalam dosa-dosa tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Baca juga berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan.
Jadi, pentingnya sekali menjaga hati dari rasa cemburu, kebencian, dan iri hati serta belajar dari kesalahan dan akibat yang dialami oleh raja Saul. Kiranya Roh Kudus menolong dan memberkati kita, amin.