Teologi pada zaman modern dan pengaruhnya bagi gereja

Teologi pada zaman modern

Teologi pada zaman modern sangat memberikan pengaruh yang besar terhadap dotrin dan pengajaran gereja kepada warga jemaat. Pada abad pencerahan, para filsuf membawa pergeseran dan perubahan yang besar dalam pemikiran manusia, termasuk pemikiran teologis.

Salah satu aspek penting yang mempengaruhi teologi pada zaman modern adalah penekanannya kepada rasionalitas dan pemikiran ilmiah. Misalnya, Immanuel kant menekankan kepentingan dari penalaran dan penolakan segala sesuatu yang berada di luar wilayah itu.

Read More

Lalu ada Friedeich Schleiermacher menolak credo dan doktrin, sebaliknya menekankan kepentingan perasaan dalam agama.

George Hegel melihat agama sebagai evolusi yang konstan dengan menyintesis kan pandangan-pandangan yang saling bertentangan.

Ketiga orang itu, meninggalkan jejak dan mempengaruh pemikiran-pemikiran teologi pada zaman modern. Sering ditemukan berbagai pandangan yang mengutama penalaran manusia dan menolak supranatural serta ketidakbersalahan Alkitab.

Teologi pada zaman modern

Pada tahun 1919, teologi modern mengambil arah yang baru. Munculnya tokoh-tokoh besar seperti Karl Barth. Lalu Lahirlah Neo-Ortodoksi. Neo, mereka menekankan suatu pengalaman perjumpaan dengan Allah melalui suatu loncatan iman.

Teologi Neo ortodoksi memang memiliki perbedaan yang besar dengan yang lain, dan tidak ada seorangpun di antara mereka yang menerima bahwa Alkitab diinspirasikan.

Banyak di antara mereka menolak kebangkitan Kristus secara tubuh dalam sejarah: Alkitab di anggap sebagai geschichte (cerita) bukan sejarah.

Banyak bentuk beragam dari teologi modern , khusunya berkembangnya teologi liberal dan teologi Neo ortodoksi.

Teologi pada abad modern terus mengalami perkembangan seiring dengan berbagai perubahan sosial, budaya dan juga pemikiran manusia. Rasionalisme menjadi berkembang dan mempengaruhi teologi pada zaman ini.

1. Teologi pada zaman modern mengutamakan rasio dan agama

Salah satu aspek penting setelah abad pencerahan sampai kepada zaman modern adalah penekanannya pada rasionalitas dan pemikirannya yang ilmiah. Beberapa teolog pada periode ini mencoba untuk menyatukan iman dengan akal budi dan juga ilmu pengetahuan.

Mereka mencoba untuk menginterpretasikan ajaran agama melalui rasionalitas, dengan mempertimbangkan aspek-aspek seperti moralitas dan etika rasional.

2. Kritisisme pada dogma/doktrin

Seiring dengan perkembangan metode kritis dalam studi Alkitab, teologi modern mencakup pemahaman yang lebih dalam dalam mempelajari alkitab.

Khususnya dalam memahami tentang konteks sejarah, budaya, dan sastra dari teks-teks Alkitab. Hal ini membawa kemunculan berbagai aliran dan teologi Alkitab.

3. Berkembangnya teologi Liberal

Gerakan teologi liberal yang mulai muncul pada abad ke-19, menekankan interpretasi yang lebih fleksibel terhadap doktrin/dogma tradisional dari gereja.

Teologi ini sering mengadopsi pandangan-pandangan ilmiah dan filosofis modern, serta menekankan relevansi ajaran agama dengan konteks budaya dan sosial zaman sekarang.

4. Teologi Sosialis

Teologi sosial lebih menekankan kepada tanggung jawab gereja dan umat kristiani untuk peduli terhadap masalah-masalah sosial. Misalnya terhadap masalah-masalah kemiskinan dan ketidakadilan sosial di lingkungan masyarakat.

Teologi ini mengacu pada ajaran-ajaran tentang keadilan sosial dalam Kitab Suci supaya memperhatikan para fakir miskin, janda dan yatim piatu.

Related posts