Keteladanan orang tua dalam mendidik anak tentu memiliki dampak yang besar, khususnya terhadap perkembangan sikap/akhlak, perilaku dan karakternya. Orang tua harus memberi contoh yang baik kepada ank-anak, seperti: saling menghormati, saling memperhatikan, saling menyapa, bersikap sopan dan tidak mengucapkan kata-kata kasar.
Hal ini penting sekali karena anak-anak adalah makhluk visual, mereka akan memperhatikan, merekam dan meniru. Apabila orang tua dan keluarga sekitar tidak memberikan contoh yang baik, maka anak-anak akan tumbuh dengan sikap dan perilaku yang kurang baik.
Keteladanan dapatlah diartikan sebagai penanaman karakter melalui sikap dan perbuataan secara langsung kepada anak-anak. Contoh sikap dan perilaku yang baik secara langsung akan mudah tertanam di dalam diri anak-anak.
Keteladanan orang tua
Meskipun keteladanan memberikan dampak yang besar kepada sikap dan perilaku anak-anak, masih ada saja orang tua yang tidak memahami hal ini. Di dalam kehidupan sehari-hari, masih ada orang tua yang mengucapkan kata-kata kasar di depan anak-anak. Bahkan masih ada yang melakukan tindakan kekerasan di dalam mendidik anak.
Ketidakmampuan dan ketidaksiapan menjadi orang tua tentu memberikan dampak yang negatif terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak. Oleh sebab itu, mempersiapkan diri untuk menjadi orang tua yang baik sangatlah penting. Belajarlah melalui buku-buku, seminar atau pun melalui keluarga terdekat yang sudah memiliki pengetahuan.
Ada tiga hal penting yang menjadi syarat untuk menjadi teladan bagi anak-anak. Di antaranya adalah takut dan taat kepada Tuhan, bijaksana dan berakhlak baik dan memiliki integritas.
Takut dan taat kepada Tuhan
Dasar utama untuk bisa menjadi teladan bagi anak-anak adalah takut dan taat kepada Tuhan. Dengan takut dan taat kepada Tuhan, maka orang tua tidak akan melakukan dosa.
Keyakinan dan kebenaran akan menuntun mereka menjadi orang tua yang baik, yaitu mengasihi anak-anak dengan kasih Tuhan. Mereka akan mengajarkan nilai-nilai iman dan spiritual yang diyakininya kepada anak-anak.
Bijaksana dan berakhlak baik
Bijaksana dan berahlak baik menjadi syarat untuk menjadi seorang teladan. Seseorang dapat menjadi teladan apabila mereka memiliki sikap, ucapan dan tingkah laku untuk diteladani. Tidak mungkin orang yang memiliki sikap yang kasar, suka marah-marah dan berkata-kata kotor bisa menjadi seorang teladan.
Oleh sebab itu, supaya anak-anak dapat menghargai, menghormati dan mendengarkan orang tuanya, maka mereka harus memiliki akhlak yang baik. Keluarga yang baik akan lebih mungkin untuk mendidik anak-anaknya dengan baik.
Memiliki integritas moral
Integritas menunjukkan sikap dan perilaku yang tetap dan tidak berubah-rubah. Apa yang disampaikan sesuai dengan perbuatannya, ia bukan pandai berbicara tetapi memang memiliki integritas moral yang baik.
Integritas akan terlihat dari sikap dan perilakunya yang konsisten melakukan hal-hal yang baik. Ia memberikan contoh secara langsung dan menjadi pelaku mengenai apa yang diajarkannya kepada anak-anak.
Misalnya seorang ayah menyuruh anaknya untuk berdoa, tetapi dirinya sendiri tidak pernah berdoa. tentu orang tua yang seperti ini tidak memiliki integritas moral yang baik. Mereka hanya bisa berkata-kata atau “omon-omon” saja, tetapi tidak bisa melakukannya.
Kesimpulan: Keteladanan orang tua
Dari uraian di atas maka keteladanan merupakan perbuatan yang sesuai dengan norma-norma yang berbudi luhur dan perbuatan terpuji. Apabila sikap seperti ini telah ditanamkan sejak dini kepada anak-anak maka mereka bertumbuh dengan nilai-nilai dan perilaku yang baik.
Akan tetapi, tidak semua orang memiliki sikap dan perbuatan yang terpuji. Ada begitu banyak manusia yan memiliki sikap, perilaku, dan perbuatan yang berbeda-beda dan tidak semua bisa menjadi contoh dan teladan yang bak.
Apabila keluarga dapat memberikan teladan yang baik maka anak-anak akan bertumbuh dengan sikap dan perilaku yang baik. Namun apabila orang tua memberikan contoh perbuatan yang tidak terpuji maka anak-anak akan tumbuh dengan sikap dan perilaku yang tidak terpuji.