Mendidik anak sejak dini merupakan tugas dan tanggung jawab penuh dari orang tua, karena keluarga adalah tempat pendidikan yang pertama. Pendidikan sejak dini bertujuan untuk membentuk dan menanamkan nilai-nilai moral yang baik kepada anak. Harapannya adalah mereka dapat bertumbuh sebagaimana mestinya dengan budi pekerti yang luhur dan juga religius.
Kedua orang tua seharusya tidak menyerahkan pendidikan anak kepada kerabat, saudara dan asisten rumah tangga, karena mendidik anak adalah tanggung jawab penuh dari kedua orangtua itu sendiri. Memberikan pendidikan sejak dini kepada anak-anak memang tidak mudah, banyak orang tua yang mengalami kendala dan kesulitan.
Kesulitan-kesulitan tersebut disebabkan oleh kurangnya pengalaman, keterampilan, pengetahuan, waktu dan juga komitmen. Meski kelihatannya mudah, ternyata mendidik anak sejak dini memang membutuhkan waktu dan juga komitmen tinggi.
Mendidik anak sejak dini
Ketika pasangan muda bertransisi menjadi orang tua (menikah dan mempunyai anak), biasanya mereka belum siap dan tidak memiliki pengalaman yang baik di dalam hal mendidik anak.
Orang tua juga banyak yang tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memahami perkembangan anak baik secara fisiologis maupun secara psikologis. Akibatnya, pendidikan di rumah tidak berlangsung secara efektif, tetapi ala kadarnya.
Hambatan yang lain yang sering dialami orang tua adalah dihadapkan pada keterbatasan waktu, karena mereka harus bekerja setiap hari. Dampaknya adalah mereka tidak bisa memberikan perhatian dan pengawasan kepada anak-anak mereka.
Mendidik anak sejak dini memerlukan pengetahuan yang holistik. Misalnya, memahami tentang teori-teori perkembangan anak, metode dalam mendidik anak dan strategi dalam menanamkan nilai-nilai pekerti dan maupun nilai-nilai spiritual agama kepada anak.
Jean Piaget di dalam teorinya menekankan bahwa anak-anak harus melewati serangkaian tahap perkembangan kognitif yang berbeda, dan pendidikan harus disesuaikan dengan tahap perkembangan tersebut. Hal ini disebabkan oleh perkembangan kognitif (kecerdasan) seorang akan berubah seiring waktu.
Teori Maslow mengenai kebutuhan dasar manusia. Selain Piaget, ada juga teori Maslow. Teori ini berpendapat bahwa manusia memiliki hierarki kebutuhan yang harus dipenuhi, kebutuhan tersebut dimulai dari kebutuhan fisik dan keamanan.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut juga menyangkut kasih sayang, penghargaan, dan aktualisasi diri. Mendidik anak sejak dini haruslah memperhatikan aspek-aspek ini, sehingga pendidikan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ini dan memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dari uraian tersebut dapatlah dipahami bahwa mendidik anak itu bukan perkara yang mudah. Banyak hal yang harus benar-benar orang tua pahami dan mengerti, supaya pendidikan di rumah dapat berjalan secara efektif.
Langkah-langkah mendidik anak sejak dini
Meskipun di dalam uraian di atas ada banyak kendala dan kesulitan dalam mendidik anak, namun bukan berarti hal ini tidak bisa dilakukan. Berikut ini ada beberapa langkah-langkah dalam mendidik anak secara efektif di rumah.
1. Mendidik anak sejak dini: Memberikan kasih sayang dan perhatian
Anak-anak membutuhkan kasih sayang dan juga perhatian dari orang tua mereka. Oleh sebab itu, orang tua harus menunjukkan kasih sayang itu melalui perbuatan yang nyata. Misalnya meluangkan waktu untuk bermain, mendengarkan cerita mereka.
Orang tua juga harus menciptakan rasa ama dan nyaman di lingkungan rumah, sehingga membuat anak-anak merasa di lindungi oleh kedua orang tuanya. Anak-anak juga membutuhkan dukungan emosional untuk melatih kepercayaan diri mereka.
Kasih sayang dan perhatian di sini bukan berarti memanjakan mereka dengan memberikan apa mereka mau. Melainkan menunjukkan kasih sayang dengan mengajar dan mendidik mereka.
2. Menyediakan waktu khusus
Mendidik anak membutuhkan waktu khusus, artinya bahwa mendidik anak bukan pekerjaan sampingan melainkan sepenuh waktu. Oleh sebab itu, jika orang tua tidak memiliki waktu untuk berbicara dan mengobrol dengan anak-anak maka ini tidaklah baik.
Orang tua harus mengambil komitmen dan bertanggung jawab. Anak-anak sangat membutuhkan kehadiran orang tuanya disisi mereka. Tidak ada hal yan membahagiakan bagi anak kecuali bermain dan bercanda dengan orang tuanya.
Bagi para orangtua yang sibuk dengan berbagai pekerjaan maka luangkanlah waktu sejenak setiap ahri untuk mengbrol dengan anak-anak. Hal-hal semacam ini akan membuat mereka semaki menyayangi kedua orang tuanya.
3. Berikan contoh dan teladan
Ada banyak hal yang harus di waspadai oleh orang tua di rumah. Karena anak-anak akan selalu meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka, khususnya dalam hal berkata-kata, tingkah laku dan juga kebiasaan-kebiasaan lainya.
Oleh sebb itu, orang tua harus memberikan contoh dan teladan yang baik bagi anak-anak. usahakan untuk selalu berbicara dengan sopan dan jangan memaki atau mengucapkan kata-kata yang kasar.
Orang harus menunjukkan sikap saling menyayangi, saling menghargai, saling peduli, saling mendukung dan tidak saling menyalahkan. Teladan yang baik tentu akan menghasilkan buah yang baik juga. Ingatlah bahwa setiap perkataan dan perbuatan orang tua akan di rekam di dalam otak anak, sehingga sewaktu-waktu ia akan mengikutinya.
4. Melatih disiplin dan bertanggung jawab
Mendidik anak sejak dini juga bisa dilakukan dengan membiasakan mereka untuk bertanggung jawab. Misalnya dengan melatih mereka untuk mencuci piring dan sendok makannya sendiri. Selanjutnya, orang memberikan kepercayaan itu kepada anak-anak. Apakah dalam waktu satu minggu secara berturut-turut mereka mencuci piring dan sendok makannya sendiri.
Setelah waktu yang ditetapkan selesai, maka orang tua memberikan penilaian dan evaluasi. Jika anak mengerjakan tugasnya secara rutin maka ia sudah bisa disiplin dan bertanggung jawab.
Namun apabila anak-anak tidak mengerjakan secara disiplin tugas-tugasnya maka orang tua harus memanggil dan memberikan nasehat kepadanya mereka. Ingatlah supaya jangan marah dan memberikan hukuman kepada mereka, tetapi berikanlah pujian kepadanya.
Biarkan mereka mencoba hal-hal baru, meskipun terkadang mereka melakukan beberapa kesalahan. Dengan demikian mereka dapat belajar bahwa dirinya bisa salah dan merugikan orang lain, sehingga akan lebih berhati-hati.
Berikan dukungan dan juga kepercayaan serta berikan ruang kepada mereka untuk tumbuh dan belajar dari pengalaman mereka sendiri.
5. Membangun komunikasi setiap hari
Membangun komunikasi setiap hari dengan anak-anak adalah cara yang efektif di dalam mendidik anak. Jangan sampai orang tua pulang kerja dan anak-anak sudah tertidur. Hal semacam ini tidak boleh terjadi, komunikasi sangatlah penting untuk menciptakan suasana di dalam keluarga.
Usahakan untuk selalu berbicara dengan anak-anak secara terbuka dan jujur. Jangan membohongi anak-anak, karena bisa meninggalkan bekas di pikiran dan hati mereka. Biarkan anak-anak selalu mengungkapkan perasaan dan pendapat mereka dengan jujur.
Hal ini akan membantu membangun hubungan yang kuat dan saling percaya di antara keluarga, sehingga tercipta kebahagiaan.
6. Jangan menyalahkan dan menghukum dengan keras
Konflik merupakan bagian alami yang sering terjadi di dalam kehidupan sosial masyarakat. Di dalam lingkup yang lebih kecil juga terjadi di dalam keluarga. Konflik atau kesalahpahaman bisa saja terjadi di anatara anak dengan orang tua, yang terpenting adalah tetap tenang saat menghadapinya.
Hindari sikap yang saling menyalahkan atau memberikan hukuman yang keras kepada anak, berusaha untuk mencari solusi yang positif dan membangun. Jika seorang anak melakukan kesalahan maka jangan memberikan hukuman yang keras, tetapi berbicaralah berdua dengannya.
Di dalam pembicaraan tersebut, tunjukkan dengan jujur jikalau sang anak telah melakukan sebuah kesalahan. Berbicara dari hati ke hati akan menumbuhkan kepekaan dan saling percaya, jika sang anak benar-benar salah maka ia akan mengakui kesalahannya.
7. Memahami tahap-tahap perkembangan anak
Perkembangan zaman dan kehidupan sosial selalu berubah-ubah setiap waktu. Sehingga kehidupan vbeberapa tahun yang lalu juga mulai berubah saat ini. Hal ini terjadi pada perkembangan dan kehidupan anak-anak.
Mereka terus berkembang dan berubah, kehidupan sosial juga akan membentuk mereka. Oleh sebab itu, orang tua harus terbuka dengan perubahan-perubahan ini. Mungkin 20 tahun yang lalu anak-anak hanya bermain hal-hal yang sederhana, misalnya bermain bola atau yang lain.
Hal ini tidaklah sama jika dibandingkan dengan waktu sekarang ini. Anak-anak kecil sudah bermain Gadget dan suka menonton video di youtube. Hal ini perlu di pahami oleh orang tua, anak-anak akan mudah menangkap dan meniru tampilan visual, sehingga perlu perhatian khusus.
Anak-anak yang berusia 0-6 tahun sering di anggap saat yang tepat untuk mendidik dan menanamkan nilai-nilai spiritual kepada mereka. Hal ini dikarenakan usia 0-6 tahun adalah masa perkembangan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial mengalami perkembangan.
Pendidikan yang didasarkan pada kegiatan bermain akan sangat efektif dalam menanamkan rasa saling peduli, saling menghargai, saling menghormati dan saling tolong-menolong. Usia 0-6 tahun adalah usia yang paling produktif untuk menanamkan nilai-nilai spiritual dan budi pekerti kepada anak.
Usia yang efektif selanjutnya 6-12 tahun. pada tahap ini, pendidikan formal telah dimulai. Pada umumnya anak-anak mulai belajar berinteraksi dan juga mengenal lingkungannya. Mereka belajar membaca, menulis, dan juga berhitung.
Tahap ini juga merupakan periode yang sangat penting dalam mendidik anak, karena mereka belajar mengembangkan keterampilan sosial dan kemampuan berpikir kritis.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas maka mendidik anak sejak dini sangatlah penting supaya mereka dapat bertumbuh dengan nilai-nilai yang baik. Mereka akan memiliki sikap dan perilaku yang santun, budi pekerti yang baik serta takut akan TUHAN.
Peran orang tua sangat di butuhkan sekali dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya. Apabila pendidikan di rumah berhasil, maka pendidikan di sekolah juga akan berhasil membentuk karakter dan akhlak yang baik.
Peran pendidikan sangat vital sekali, apalagi banyak beredar video di media sosial tentang kenakalan anak-anak yang masih di bawah umur.
Ayat Alkitab penutup artikel ini mengatakan: “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu” (Am.22:6). Dengan demikian, mereka akan mengerti kebenaran dan semakin bertumbuh di dalam Kristus.