Jangan berbuat dosa lagi karena kamu sudah dimerdekakan

Jangan berbuat dosa lagi

“Jangan berbuat dosa lagi” adalah perintah dan sekaligus peringatan supaya tidak menggunakan kesempatan yang ada untuk melakukan dosa. Paulus mengatakan bahwa kamu telah dipanggil untuk merdeka, tetapi jangan menggunakan kemerdekaan untuk sebagai kesempatan untuk melakukan dosa (Gal.5:13).

Hidup sebagai orang-orang percaya dan sudah diselamatkan memang membahagiakan, karena jaminan keselamatan telah diperoleh melalui pengorbanan Kristus.

Read More

Namun mereka memiliki kemampuan dan kehendak bebas untuk memilih dan melakukan dosa secara sadar dan bertanggung jawab.

Hal inilah yang menjadi fokus tulisan-tulisan rasul Paulus, baik yang ada di Galatia maupun Korintus. Budaya dan cara hidup orang-orang di sekitar terkadang mempengaruhi dan mencondongkan hati umat TUHAN, sehingga mereka kembali jatuh ke dalam dosa.

Renungkan kita pada hari ini mengajak kita semua untuk membaca Kitab Galatia 5:1-15 dan merenungkannya sejenak. Apakah anda sudah di merdekakan dan di selamatkan? Apakah anda sering jatuh ke dalam dosa?

Jangan berbuat dosa

“Jangan berbuat dosa lagi,” apakah kalimat ini pernah ditanyakan kepada anda? Atau anda pernah mengucapkannya untuk orang lain.

Hal yang sama juga diucapkan oleh Tuhan Yesus kepada seorang yang telah 38 tahun lamanya sakit dan Ia menyembuhkan orang itu.

Tuhan Yesus berkata: “Engkau telah sembuh jangan berbuat dosa lagi, supaya jangan terjadi yang lebih buruk” (Yoh. 5:14).

Kalimat pendek “jangan berbuat dosa lagi” adalah perintah supaya tidak lagi berbuat dosa seperti sebelum-sebelumnya.

Awas jatuh di dalam dosa

Dosa apakah yang telah kamu dperbuat? Jawabannya tentu berbeda-beda, karena setiap orang memiliki dosanya sendiri-sendiri, hanya Tuhan dan dirinya sendiri yang tahu.

Oleh sebab itu, rasul Paulus memberikan nasehat kepada jemaat di Galatia, supaya mereka tidak menyalahgunakan kasih karunia Allah untuk melakukan perbuatan dosa.

Perjalanan hidup seseorang selalu berada di dalam dua pilihan, taat kepada Allah atau tidak taat kepada-Nya; melakukan yang jahat atau melakukan yang benar.

Semua orang berpotensi jatuh ke dalam dosa jika tidak hidup di dalam persekutuan dengan Kristus.

Perbuatan dosa sering di tulis dan dijelaskan di dalam Kitab-Kitab Perjanjian Lama. Misalnya, Daud raja yang di urapi jatuh di dalam dosa perzinahan, lalu ada raja Saul yang juga melakukan dosa.

Kisah-kisah tersebut menjadi contoh bahwa siapa saja ada kemungkinan jatuh ke dalam dosa dan tidak taat kepada Allah.

Oleh sebab itu, renungan firman ini mengingatkan kita kembali supaya terus membangun persekutuan dengan Allah. Tujuannya supaya kuat dan tidak jatuh ke dalam berbagai pencobaan.

Jika seandainya pencobaan itu datang, maka kita semua tetap taat dan setia kepada Allah. Dosa adalah perbuatan yang melawan dan memberontak kepada Allah.

Seharusnya orang-orang yang sudah dimerdekakan tidak lagi hidup di dalam kegelapan, karena mereka sudah menerima kebenaran.

Kebenaran tersebut akan membawa kepada pembaharuan hidup yang semakin hari semakin serupa dengan Kristus.

Konklusi

Tuhan telah memanggil dan menjadikan kita orang-orang yang merdeka dan membawa kepada kehidupan yang baru.

Sudah sepatutnya untuk taat kepada firman-Nya yang tertulis di dalam Alkitab dan sudah seharusnya juga melakukan segala perintah-Nya.

Jika ada orang Kristen yang sudah dimerdekakan tetapi memiliki gaya hdup yang berdosa maka pertobatannya di pertanyakan. Kemungkinan besar di adalah orang kristen yang pura-pura atau kristen KTP.

Marilah kita saling menasehati, saling menegur dan saling mendoakan, supaya dengan kekuatan doa kita tetap kuat dan setia kepada Allah.

Kiranya melalui ibadah dan persekutuan-persekutuan iman kita semakin bertumbuh dan menghasilkan buah yang baik, amen.

Related posts