Taat kepada hukum Allah merupakan perintah yang harus ditaati oleh seluruh bangs IsraeI tanpa terkecuali, jika melanggar maka akan dihukum. Pemberian hukum Taurat melalui perantaraan Musa kepada Israel bertujuan untuk menjaga dan membentuk Israel menjadi bangsa yang kudus dan umat kepunyaan Allah sendiri.
Mereka akan menjadi bangsa pilihan, diberkati dan juga menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain. Sungguh rancangan Allah yang indah bagi bangsa Israel, karena mereka akan menjadi duta dan agen-agen kebenaran kepada bangsa-bangsa lain.
Taat kepada hukum Allah
Renungan kita pada hari ini terambil dari kitab Ulangan 28:8-9, “(ay. 8) Tuhan akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan di dalams egala usahamu. Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.
“(ay. 9) Tuhan akan menetapkan engkau sebagai umat-Nya yang kudus seperti yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepadamu, jika engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.“
Kesetiaan mendatangkan berkat tetapi pelanggaran mendatangkan hukuman dan kutuk. Demikianlah kitab Ulangan menjelaskan mengenai sebab-akibat apabila tidak setia kepada hukum-hukum-Nya.
Hukum-hukum Allah diberikan melalui dua loh batu yang berisi 10 hukum Taurat dan Musa mengadakan pengukuhkan untuk mengadakan perjanjian Sinai antara Israel dengan Allah. Perjanjian ini menuntut Israel untuk hidup dengan penuh ketaatan dan juga tuntutan apabila melanggar perintah tersebut.
Israel harus hidup menurut jalan-jalan Tuhan supaya hidup mereka diberkati dan selalu beruntung. Apabila mereka menaati dan tidak menyimpang kekanan atau kekiri, maka mereka akan diberkati secara berlimpah-limpah.
Demikian pula sebaliknya, apabila mereka tidak mendengarkan suara Tuhan dan hidup menurut keinginannya sendiri, maka Allah akan mendatangkan kutuk dan hukuman. Kepercayaan kepada Tuhan harus benar-benar dinyatakan melalui iman yang benar dan melalui ketaatan kepada firman-Nya.
Meskipun dalam prakteknya, seringkali Israel gagal menaati Allah dengan melakukan penyembahan kepada berhala. Di dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita juga seperti bangsa Israel yang tegar tengkuk dan tidak setia kepada Allah.
Pentingnya mendengar suara Allah
Dengan taat kepada hukum Allah maka seseorang akan memiliki kepekaan kepada suara Allah. Memiliki kepekaan tentu sangat penting supaya sebelum kita melangkah melakukan segala sesuatu, terlebih dahulu bertanya kepada Tuhan. Hal ini juga yang dilakukan Israel ketika berada di bawah kepemimpinan Josua ketika memasuki dan merebut tanah Kanaan, mereka bertanya dan mendengar suara TUHAN.
Untuk memenangkan semua pertempuran, mereka harus mendengarkan suara dan perintah Allah. Melalui kepemimpinan Yosua, Israel berhasil merebut dan menaklukan tanah Kanaan.
Keberhasilan dalam mengalahkan bangsa-bangsa Kanaan bukan disebabkan oleh kekuatan Israel, melainkan karena mereka taat dan mendengarkan suara Allah. Sehingga tidak ada satu bangsa pun yang sanggup menghadapi dan melawan bangsa Israel pada waktu itu.
Kunci keberhasilan dalam merebut tanah Perjanjian adalah karena mereka peka dalam mendengarkan dan juga hidup menurut jalan-jalan Tuhan.
Bagaimana dengan kita sekarang ini? Sudahkah kita memiliki kepekaan dalam mendengar suara Tuhan? Atau sebaliknya, kita kita tidak pernah mendengar dan melibat Tuhan dalam rencana hidup kita. Jika demikian, maka sangat mungkin tujuan hidup kita tidak tercapai.
Kisah kepemimpinan Musa dan Yosua mengingatkan kita sebagai umat-Nya, bahwa mendengar dan peka terhadap suara Tuhan sangatlah penting.
Menaati Allah berarti mengikuti petunjuk-Nya
Tuhan memelihara dan memberikan petunjuk kepada bangsa Israel dan juga orang-orang yang dikasihi-Nya. Ketika Yosua akan menyerang kota Yerikho, malaikat TUHAN menampakkan diri dan memberitahukan cara dan petunjuk mengalahkan kota tersebut.
Karena Yosua dan bangsa itu taat dan mengikuti petunju malaikat TUHAN, maka perkara besar terjadi. Tembok kota Yerikho hancur dan luluh lantah dengan sendirinya setelah Israel mengelilingi kota itu selama tujuh hari.
Kisah tersebut mengingatkan kita bahwa mengikuti petunjuk dan jalan-jalan Tuhan adalah kunci utama untuk memperoleh keberhasilan. Bagaimana dengan hidup kita hari ini, sudahkah kita hidup menurut jalan-jalan Tuhan? Dan sudah mengikuti petunjuk-petunjukNya?
Apakah dalam segala hal kita bertanya dan melibatkan Tuhan? Jika hari ini banyak sekali pergumulan dan persoalan-persoalan yang datang menerpa, tetaplah kuat dan bersandar kepada-Nya. Jangan pernah sedetikpun meninggalkan-Nya atau pun berputus asa.
Percayalah kepada petunjuk dan rencana-Nya, Ia akan membuat hidup dan masa depan kita penuh dengan berkat dan kebahagiaan.
Kesimpulan: Taat kepada hukum Allah
Terkadang memang sangat sulit bergantung dan percaya penuh kepada rancangan dan jalan-jalan TUHAN. Seringkali kita kuatir dan bingung, belum lagi ujian dan cobaan datang silih berganti setiap hari. Setiap waktu kita diuji untuk taat dan percaya kepada rencana Allah atau mengandalkan kekuatan diri sendiri.
Namun, hari ini kita diingatkan bahwa jalan dan rencana Tuhan itu tidak pernah mengecewakan. Israel dalam pimpinan TUHAN dapat menaklukan dan menduduki tanah Perjanjian dengan mudah. Oleh sebab itu, mari belajar dari Musa dan Yosua yang memimpin Israel dengan setia dan mengikuti jalan-jalan Tuhan.
Persoalan dan masalah akan selalu ada, tetapi ingatlah bahwa orang-orang yang setia dan takut akan Allah tidak pernah dikecewakan. Bahkan anak cucu mereka tidak akan meminta-minta, melainkan akan menajdi berkat bagi banyak orang.
Allah tidak pernah meninggalkan umat-Nya, Ia adalah Bapa kita yang baik. Belajarlah untuk taat kepada hukum Allah, mendengar suara-Nya dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri.