Bertumbuh di dalam Kristus adalah wujud dari pengakuan dosa dan pertobatan, sehingga menghasilkan pembaharuan hidup secara terus-menerus. Mereka yang sudah percaya dan menerima Kristus secara pribadi harus memiliki komitmen dan kemauan untuk berubah dan memperbaharui kehidupannya.
Pembaharuan hidup dapat dilakukan dengan mengubah kebiasaan yang buruk, pikiran yang negatif dan cara-cara hidup yang dikuasai oleh kedagingan. Galatia 2:20 menjelaskan mengenai pengakuan rasul Paulus yang mengatakan bahwa hidupku bukannya aku lagi, melainkan kristus yang hidup di dalam aku.
Sikap rasul Paulus tersebut menunjukkan bahwa dirinya telah mencapai kedewasaan iman, “hidupku bukannya aku lagi.” Sebagai orang kristen, tentulah kita juga mengharapkan kerohanian yang terus bertumbuh dan memiliki cara hidup yang benar. Sudahkah kita selalu berpikir hal-hal yang baik dan positif terhadap keluarga, pasangan hidup, teman dan juga kepada orang lain?
Bertumbuh di dalam Kristus
Ada banyak kesulitan-kesulitan yang dialami untuk terus bertumbuh di dalam Kristus. Misalnya tidak tekun di dalam beribadah dan mengikuti persekutuan-persekutuan, tidak membaca Alkitab dan juga tidak berdoa.
Seseorang yang tidak memiliki disiplin rohani yang kuat akan mudah dikuasai oleh pikiran-pikiran yang negatif dan cara-cara hidup yang duniawi. Ada banyak orang yang lupa bahwa dirinya adalah anak-anak Allah yang seharusnya bisa membawa dampak yang baik kepada orang lain, bukan sebaliknya.
Bukankah kita harus menjadi garam dan terang bagi dunia? Apabila kita sendiri hidupnya tidak bertumbuh di dalam kebenaran, lalu bagaimana bisa menjadi berkat dan teladan bagi orang lain?
Apakah kita selalu tekun beribadah, membaca firman, dan berdoa? Jika belum melakukan ketiga hal ini maka kita akan mengalami banyak kendala untuk bertumbuh di dalam kedewasaan rohani. Karena hati dan pikiranya masih dikuasai oleh cara-cara duniawi dan bukan berdasarkan kehendak Tuhan.
Ada 3 hal penting yang dapat membuat kita bertumbuh di dalam Kristus dan menghasilkan buah yang baik. Tiga hal tersebut adalah setia di dalam beribadah, membaca firman, dan berdoa.
1. Setia beribadah
Ayat-ayat yang menjadi dasar supaya kita beribadah kepada Tuhan yang pertama adalah Keluaran 20:8, “Ingatlah dan kuduskanlah hari sabat.” Ayat ini merupakan perintah utama untuk selalu ingat dan menguduskan hari sabat dengan berhenti bekerja dan beribadah kepada Allah.
Mengapa demikian? Karena sudah enam hari lamanya kita bekerja dan melakukan banyak hal yang berkaitan dengan kebutuhan jasmani dan Allah meminta hari ketujuh untuk menguduskannya. Tujuannya adalah supaya umat Tuhan beribadah dan mengucapkan syukur untuk setiap berkat-berkat yang telah diterima.
Ayat kedua yang menjadi dasar adalah Ibrani 10:25. Demikianlah firman TUHAN: “Janganlah kamu menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasehati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.”
Kitab Ibrani memberikan perintah dan juga larangan supaya tidak menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah. Hal tentulah berasalan, karena orang yang tidak mau beribadah tidak akan pernah mengalami pertumbuhan rohani.
Rumah Tuhan adalah yang tempat yang paling indah dan menyenangkan, karena di sanalah tempat untuk mendengarkan firman-Nya.
2. Membaca firman Tuhan
Kitab Mazmur 1:1-6 menjelaskan secara detail mengenai gambaran jalan orang benar dan jalan orang baik. Keduanya sangat bertolak belakang dan sangat berbeda. Kitab Mazmur juga menyebutkan bahwa orang benar kesukaannya adalah Taurat Tuhan dan merenungkannya siang dan malam.
Membaca firman Tuhan serta merenungkannya siang dan malam akan membawa kita kepada pertumbuhan rohani. Kita akan memahami maksud dan pesan-pesan yang disampaikan, lalu memperhatikan dan menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Firman Tuhan tersebut akan mengajar, mendidik dan membawa kita kepada kebenaran yang sesungguhnya, yakni melalukannya firman itu.
3. Tekun di dalam doa
Bertumbuh di dalam Kristus juga dapat dilakukan dengan rajin dan setia berdoa. Doa adalah cara kita bersekutu dan berkomunikasi dengan Allah, sehingga kita bisa peka dan mendengar suara-Nya. Dengan berdoa dan berkomunikasi kepada-Nya, maka kita bisa bergaul karib dengan Allah.
Dengan demikian doa memiliki peranan yang sangat penting di dalam kehidupan kita sebagai anak-anak Allah. Oleh sebab itu, kita harus menyediakan waktu setiap hari untuk membangun mezbah doa secara pribadi dengan Allah.
Dengan menyediakan waktu khusus untuk berdoa, maka kita akan semakin mengenal Allah kita yang Mahakuasa itu. Kita akan mendengar suara-Nya dan kita akan mengikuti perintah-perintah-Nya.
Kesimpulan: Bertumbuh di dalam Kristus
Bertumbuh di dalam Kristus dan semakin serupa dengan Dia adalah perintah yang harus dilakukan. perlu disadari bahwa ada banyak tantangan dan hambatan untuk bertumbuh secara rohani, khususnya tantangan terberat ada di dalam diri sendiri.
Oleh sebab itu, setia beribadah dan mengikuti persekutuan-persekutuan, membaca firman, dan berdoa menjadi kekuatan untuk bagi kita untuk bisa bertumbuh. Hal ini disampaikan di dalam 2 Timotius 3:16 bahwa segala tulisan yang diilhamkan Allah (Kitab Suci) bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang di dalam kebenaran.