Bolehkah pendeta berpolitik? Isu-isu etika

Bolehkah pendeta berpolitik

Bolehkah pendeta berpolitik? Beberapa denominasi gereja Kristen menekankan untuk membedakan antara perkara duniawi dan perkara rohani. Mereka meyakini bahwa seorang pendeta mempunyai tanggung jawab rohani yang besar di dalam dunia pelayanan. Khususnya di dalam mengajar dan mendidik jemaat supaya hidup sesuai dengan kebenaran firman Allah.

Terlibat di dalam dunia politik dapat mengalihkan perhatian daan tanggung jawab rohani tersebut. Meskipun demikian, ada pandangan lain yang berpendapat bahwa pendeta, sebagai warga negara, mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama untuk berpartisipasi dan terlibat di dalam dunia politik.

Mereka percaya bahwa nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam Alkitab dapat memberikan pedoman bagi partisipasi politik yang bertanggung jawab dan etis. Umat Kristiani memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk mempengaruhi kebijakan di dalam keputusan-keputusan pemerintah.

Terutama mengenai hukum, hak asasi manusia dan kesejateraan warga negaranya. Bolehkah pendeta berpolitik? Ini adalah pertanyaan yang jawabannya menimbulkan pro dan kontra di kalangan kekristenan sendiri.

Bolehkah pendeta berpolitik?

Bolehkan pendeta berpolitik? Berdasarkan uraian singkat di atas ternyata di dalam kekristenan sendiri tidak memiliki pemahahaman yang sama mengenai hal ini. Ada denominasi-denominasi gereja yang menolak jika pendeta terlibat di dalam politik, tetapi juga ada yang sepakat karena beberapa alasan.

Menyikapi hal tersebut maka kita tidak perlu memperdebatkannya, karena masing-masing denominasi gereja memiliki aturan dan kebijakan yang berbeda-beda. Apabila tidak sepakat jka pendeta berpolitik maka lakukanlah tugas menjadi abdi Allah yang setia di dalam melayani.

Namun apabila setuju pendeta harus terlibat di dalam politik untuk memperjuangan hak-hak dan aspirasi masyarakat, maka berpolitiklah secara bertanggung jawab. Berikut ini ada beberapa ayat-ayat Alkitab yang berkaitan dengan politik dan ketaatan kepada pemerintahan. Untuk memahami ketaatan kepada pemerintah lebih lanjut baca di sini.

Matius 22:21, “Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar dan kepada Alla apa yang wajib kamu berikan kepada Allah. Teks ini adalah jawaban Tuhan Yesus atas pertanyaan orang-orang Farisi yang hendak menjerat diri-Nya.

Lalu ada Roma 13:1, “Tiap-tiap orang harus takhluk kepada pemerintah yang ada di atasnya, sebab tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah dan pemerintah-pemerintah yang ada ditetapkan oleh Allah. Teks ini merupakan pengajaran rasul Paulus kepada jemaat di Roma supaya mereka taat dan tunduk kepada pemerintah.

Ayat selanjutnya adalah 1 Timotius 2:1-2, ayat tersebut merupakan nasehat Paulus supaya menaikan permohonan melalui doa safaat untuk para raja dan penguasa, supaya kita dapat hidup tenang dan damai, yakni dengan kesalehan dan kehormatan.

Apabila pemerintahannya baik, maka akan ada kesejahteraan dan kedamaian. Oleh sebab itu, menaikan doa untuk kesejahteraan kota dan berdoa untuk para pemimpin negara adalah ajaran dari Alkitab.

Alasan-alasan pendeta harus berpolitik

Uraian dan penjelasan mengenai ayat-ayat Alkitab yang berkaitan dengan politik dan pemerintahan. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran bahwa pemerintahan itu ada karena kehendak Allah. Pemerintahan tersebut bertujuan untuk mengatur dan memimpin manusia, supaya lebih teratur dan hak-hak warga negara terlindungi.

Oleh sebab itu, apabila pemerintahan itu berasal dari Allah maka orang kristen dan pendeta pun memiliki kewajiban etis untuk terlibat di dalamnya. Tujuannya untuk menciptakan pemerintahan yang takut akan Allah dan tidak membiarkan orang-orang jahat menjadi penguasa.

1. Memberikan pengaruh dalam kebijakan dan keputusan

Politik sangat mempengaruhi kehidupan warga negaranya secara langsung. terutama dalam hal pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, keadilan hukum, keamanan dan juga kemajuan sebuah negara. Oleh sebab itu, peran pendeta di dalam politik dapat mempengaruhi kebijakan dan keputusan pemerintah tersebut.

Semakin banyak pendeta yang terlibat di dalam politik, maka mereka bisa menjadi agen-agen kebenaran yang memperjuangkan hak-hak masyarakat, khususnya kebebasan dalam beragama.

Dengan terlibat di dalam politik maka kita memiliki kesempatan untuk memberikan pengaruh dan kontribusi untuk kemakmuran dan kesejahteraan negara.

2. Melindungi hak-hak dan kebebasan warga negara

Terlibat di dalam politik bisa menjadi alat untuk memperjuangan hak-hak dan juga kebebasan warga negara. Politik juga bisa menjadi alat untuk memberikan keadilan dan perlindungan hukum kepada seluruh warga negaranya.

Misalnya di Indonesia masih ada banyak kasus-kasus kekerasan terhadap minoritas, khususnya kebebasan beragama dan ibadah yang sering diperlakukan tidak adil. Membangun tempat-tempat ibadah bagi minoritas di tempat-tempat tertentu juga masih sulit dan menjadi problem.

Artinya bahwa hak-hak setiap warga negara belum terpenuhi seratus persen. Selain itu, adanya penutupan gereja secara paksa di tempat-tempat tertentu juga menjadi bukti bahwa negara belum menjamin kebebasan beragama sepenuhnya.

3. Memberikan pengawasan terhadap pemerintah

Bolehkah pendeta berpolitik? Apabila pendeta berpolitik maka memiliki kesempatakan untuk memberikan pengawasan kepada pemerintah yang berkuasa, karena tanpa politik maka tidak memiliki kekuatan apa-apa.

Dengan bergabung dan terlibat di dalam politik maka memiliki kesempatan untuk memberikan pengawasan, mengevaluasi kinerja dan juga memberikan masukan. Dengan demikian, pendeta memberikan kontribusi untuk terus menjaga supaya pemerintahan berjalan di jalan yang benar.

Apabila ada pejabat pemerintah yang melanggar aturan dan melakukan kejahatan, maka juga memiliki kekuatan untuk bersuara dan membawa keranah hukum. Bahkan di dalam lingkup terkecil di desa pun, kita bisa berkontribusi, misalnya melaporkan kepala desa yang melakukan korupsi.

4. Membangun demokrasi yang sehat

Bolehkah pendeta berpolitik? Jawaban yang keempat adalah pendeta yang boleh berpolitik harus memberikan contoh berdemokrasi yang sehat. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menghormati hak-hak politik setiap warga negara dan menghormati hasil perhitungan suara.

Pendeta yang berpolitik bisa menjadi agen-agen perubahan, yaitu membawa suasana politik yang menyenangkan dan menggembirakan. Biasanya suasana politik cenderung panas dan saling menyerang antar kandidiat dan juga antar pendukung.

Misalnya suasana pemilu 2024 yang lalu, walaupun awalnya biasa-biasa saja ternyata suasana pun menjadi panas karena beberapa kader partai menyerang kepribadian dengan brutal. Apalagi kalau yang menyerang secara brutal adalah anak Tuhan Yesus, maka sungguh-sungguh memalukan.

Di sinilah peran pemimpin-pemimpin rohani dan pendeta yang terlibat di dalam politik harus benar-benar bisa menjadi contoh berdemokrasi yang baik.

Bolehkah pendeta berpolitik? Kesimpulan

Pertanyaan mengenai bolehkan pendeta berpolitik sudah terjawab melalui uraian dan penjelasan di atas. Realisasinya tergantung dari masing-masing pribadi dan juga denominasi gereja.

Apakah saudara menganut paham bahwa pendeta tidak boleh berpolitik? Tentu hal ini bukanlah masalah, karena pendapat ini juga benar. Namun apabila saudara menganut paham bahwa pendeta memang seharusnya terlibat di dalam politik, maka hal ini juga tidak ada masalah.

Kedua pandangan tersebut memang sering menimbulkan dilematis, namun yang terpenting di mana posisi kita saat ini kebenaran harus menjadi dasar yang utama.

Oleh sebab itu, jangan pernah takut untuk terlibat di dalam politik atau tidak terlibat di dalam dunia politik, karena yang terpenting adalah kita melakukan kebenaran.

Roma 13:1 menjadi ayat penutup yang indah untuk artikel ini. Demikianlah firman Tuhan: “Tiap-tiap orang harus takhluk kepada pemerintah yang ada di atasnya, sebab tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah dan pemerintah-pemerintah yang ada ditetapkan oleh Allah.

Firman Tuhan tidak pernah mengajarkan pemberontakan kepada pemerintah, melainkan mengajarkan taat kepada pemerintah. Kita diajarkan untuk terlibat dan berpartipasi di dalam politik supaya bisa membentuk pemerintahan yang takut akan Allah dan bukan menggunakan kekuatan politik untuk memberontak.

Related posts