Berubahlah melalui pembaharuan budimu merupakan nasehat yang Paulus ajarkan kepada jemaat di Roma supaya mengalami pembaharuan hidup. Berubah berarti menjadi berbeda dengan kehidupan sebelumnya ketika belum mengenal dan percaya kepada kristus secara pribadi.
Ketika seseorang menyatakan imannya untuk menerima dan percaya kepada Tuhan Yesus secara pribadi, maka ia terlebih dahulu harus bertobat dan mengakui doa-dosanya. Dengan pengakuan dosa, maka dia akan dibenarkan dan diampuni dosa-dasanya.
Renungan hari ini mengajak kita semua untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan yang terambil dari Roma 12:2. Bagaimana firman mengajak umatnya untuk terus berubah kearah yang lebih baik dan tidak menjadi serupa dengan dunia ini.
Berubahlah melalui pembaharuan budimu
Kata “berubahlah” berasal dari terjemahan Yunani dari kata “metamorphoo” (met-am-or-fo’-o) yang dapat diartikan berubah menjadi bentuk lain atau berubah bentuk. “Metamorphoo” adalah kata yang kerja dan bukan kata sifat. Oleh sebab itu, kata berubahlah menunjukkan suatu tindakan yang aktif, sedang dilakukan dan terjadi secara terus-menerus.
Nasehat Paulus tentulah beralasan sekali, mengingat surat kepada jemaat di Roma ini banyak berisi nasehat dan juga pengajaran mengenai dasar-dasar iman. Hal ini juga dikarenaikan jemaat mula-mula berada di dalam kepemimpinan kaisar Nero yang terkenal jahat dan juga kejam.
Meskipun berada di dalam situasi-situasi yang sulit, mereka yang sudah menerima Kristus haruslah memiliki cara hidup yang berbeda. Mereka bukan saja dituntut untuk berubah, tetapi juga dituntut untuk tidak lagi hidup dengan cara-cara duniawi yang mencemarkan dirinya melalui perbuatan-perbuatan yang jahat.
Teks Roma 12:2 menuliskan demikian: “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah melalui pembaharuan budimu.” Teks ini tentulah memberikan sebuah peringatan dan juga larangan supaya tidak menjadi srupa dengan dunia ini.
1 Yohanes 2:6 menjelaskan bahwa keinginan dunia adalah keinginan daging (hawa nafsu dan keserakahan), keinginan mata dan keangkuhan hidup, semuanya itu bukan berasal dari Bapa. Jadi, orang-orang yang serupa dan mengasihi dunia tidaklah melakukan kehendak Bapa di sorga, melainkan melakukan kehendak si jahat.
Oleh sebab itu, orang-orang yang sudah percaya harus mengalami perubahan hidup secara terus-menerus. Pertobatan yang sungguh-sungguh akan membawa kepada pembaharuan hidup yang luar biasa. Ada beberapa langkah-langkah yang dapat dilakukan supaya hidup kita semakin serupa dengan Kristus. Di antaranya akan dijelaskan di bawah ini.
1. Membaca dan belajar Firman setiap hari
Berubahlah melalui pembaharuan budimu tentu bisa dilakukan oleh semua orang, asalkan ada kemauan untuk berubah. Biasanya yang menjadi kendala adalah mereka secara sengaja tidak mau berubah.
Syarat utama supaya memiliki kemampuan dan kemuan untuk berubah adalah dengan mebaca firman Tuhan. Mazmur 1:2 menuliskan bahwa “Tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.”
Mereka yang suka merenungkan Firman Allah dan membacanya setiap hari tentu akan memiliki hati dan kepriadian yang berbeda. Mereka akan dipimpin oleh Roh Kudus dan Roh itu akan memimpin kepada kebenaran. Jika hari ini saudara malas untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan, maka itulah sebabnya hidup saudara tidak mengalami pertumbuhan dan pembaharuan.
2. Beribadah dan berdoa
Langkah kedua supaya berubah dan mengalami pembaharuan hidup adalah jangan pernah meninggalkan pertemuan-pertemuan ibadah dan berdoa. Kedua hal ini sangtlah penting dalam membangun iman dan juga kedewasaan rohani.
Mereka yang suka berdoa dan beribadah tentu menjadi lebih dewasa secara rohani, lebih matang dalam berpikir, bijaksana dan bisa menjadi berkat bagi orang lain. Mereka akan berhati-hati di dalam mengambil keputusan dan dan juga menyelesaikan berbagai msalah.
Doa membuat seseorang mengenal Allah secara pribadi dan peka terhadap suara-Nya. Oleh sebab itu, janganlah malaz beribadah dan juga jangan malas berdoa.
3. Mengasihi dan mengampuni
Mengalami pembaharuan hidup juga bisa dilakukan dengan mengasihi keluarga, sesama, sahabat dan juga mengasihi musuh. Tindakan kasih ini juga harus di dasari dengan pengampunan. Artinya tidak menyimpan dendam atau menyimpan kesalahan orang lain.
Setiap orang pernah melakukan kesalahan dan dosa, sehingga penting sekali untuk memiliki sikap dan kemampuan untuk mengampuni. Jika Allah saja telah mengampuni dosa kita tanpa syarat, lalu bagaimana dengan diri kita sendiri hari ini? Sudahkan kita mengampuni kesalahan orang lain?
Dengan mengasihi dan mengampuni sesama maka kehidupan kita akan jauh lebih indah dan bahagia. Suasana hati dan batin kita akan menjadi damai dan penuh dengan sukacita. Oleh sebab itu, jangan pernah menyimpan dendam dan kebencian yang berlarut-larut.
4. Berubahlah melalui pembaharuan budimu: harus terlibat dalam pelayanan
Berubahlah melalui pembaharuan budimu yang terakhir adalah dengan terlibat dalam dunia pelayanan. Ingatlah bahwa setiap orang percaya memiliki tanggung jawab untuk menjadi garam dan terang dunia. Hidup mereka harus menjadi berkat dan berguna bagi orang banyak.
Salah satunya dengan terlibat dalam pelayanan di gereja, pelayanan diakonia atau melayani sesama dengan cara-cara yang sederhana. Misalnya menolong sesama manusia orang tua yang menyebarang jalan raya atau dengan membantu orang-orang yang sedang kesulitan dan kekurangan.
Ada banyak cara yang kita bisa lakukan untuk berguna dan bermanfaat bagi orang banyak. Saya yakin bahwa saudara lebih banyak ide untuk melakukan pelayanan ini. Marilah kita terus mengalami pertumbuhan dan pembaharuan hidup, sebagaimana perintahnya “haruslah kamu sempurna sama seperti Bapamu yang di sorga juga sempurna.”