Kematian Kristus dikayu salib tentu menjadi puncak dari segala berita nubutan dan gambaran-gambaran keselamatan yang ada di Perjanjian Lama. Di mana korban-korban penghapusan dosa melalui darah anak domba yang tidak bercacat di dalam PL hanya bersifat sementara. Puncak dari korban keselamatan tersebut adalah melalui kematian Kristus di kayu salib, sekali untuk selama-lamanya.
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan di dalam Ibrani 9:22 yang mengatakan bahwa, “tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.” Oleh sebab itu, memperingati kematian Kristus dapatlah dilakukan dengan sungguh-sungguh beribadah kepada-Nya, melakukan pengakuan dosa dan hidup menurut perintah-perintah-Nya.
Kematian Kristus dikayu salib
Di dalam Perjanjian Lama penghapusan dosa selalu digambarkan dengan penumpahan darah. Hal ini terlihat di dalam korban-korban penghapusan dosa di dalam kitab Taurat Musa. Demikian juga di dalam Perjanjian Baru, kematian kristus dikayu salib menjadi korban yang sesungguhnya. darah-Nya telah tertumpah untuk menebus dan menghapus dosa-dosa manusia.
Oleh sebab itu, peristiwa kematian Kristus tersebut diperingati oleh para murid, bapa-bapa gereja, gereja mula-mula dan sampai dengan sekarang ini. Ibadah “jumat Agung menjadi ibadah sangat penting sekali bagi umat Kristen, karena Kristus benar-benar mati dan bangkit kembali pada hari yang ketiga.
Paulus mengatakan bahwa jika Kristus mati dan tidak dibangkitkan maka sia-sialah kepercayaan kita sampai hari ini. Namun yang benar ialah bahwa Ia telah mati dan dibangkitkan, sehingga kita patut dan layak untuk berbahagia. Dan seharusnya lebih dari itu, karena mereka yang percaya kepada-Nya memperoleh jaminanan keselamatan dan hidup yang kekal.
Penetapan perjamuan malam
Mengenang kematian Kristus (Jumat Agung) merupakan perintah dari firman Tuhan sendiri, yakni: “perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku” (1 Kor. 11:23-24). Perintah ini disampaikan Tuhan Yesus sendiri kepada murid-murid-Nya dan rasul Paulus menyampaikan kembali di dalam suratnya kepada jemaat di Korintus.
Penetapan perjamuan malam terjadi ketika mereka merayakan paskah seperti yang telah disampaikan di dalam Markus 14: 12-20. Di mana Tuhan Yesus merayakan paskah dengan murid-murid-Nya sebelum Ia ditangkap dan diserahkan kepada tentara Romawi oleh Yudas Iskariot.
Dan ketika mereka sedang makan, maka Tuhan Yesus mengambil roti, mengucapkan berkat, memecah-mecahkannya lalu membagikannya kepada murid-muridnya (Mrk. 14:22-25; Mat. 26:26-29).
Lalu Tuhan Yesus berkata: Ambilah, makanlah, inilah tubuh-Ku. Setelah itu, Yesus mengambil cawan, mengucap syukur dan memberikannya kepada murid-muridnya. Minumlah kamu semua dari cawan ini, sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa (Mrk. 14:22-25; Mat. 26:26-29).
Perjamuan malam yang disampaikan di dalam kitab Matius dan Markus tentulah suatu pengajaran dan peringatan kepada para murid, bahwa waktunya telah tiba. Tuhan Yesus akan ditangkap, diadili, disesah dan disalibkan untuk menggenapi nubuatan para nabi yang tertulis di dalam kitab Perjanjian Lama.
Siapa yang akan diselamatkan?
Kitab ibrani 1:18-19 menjelaskan bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu dan kamu telah ditebus oleh darah yang mahal, yaitu darah Yesus Kristus. Oleh sebab itu, kehidupan di luar Kristus adalah sia-sia dan fana.
Dosa telah membuat manusia terpisah dengan Allah. Hal ini terlihat dari kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa, di mana keturunannya semakin jahat dan tidak mengenal Allah. Keadaan ini menunjukkan bahwa mereka sudah semakin jauh dan jauh dari Allah.
Dosa telah membuat manusia semakin jauh dari Tuhan dan mereka tidak mengenal kebenaran. Oleh sebab itu, berita injil haruslah diberitakan kepada semua orang. Dengan demikian, mereka yang belum percaya dapat mengenal dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat.
Siapa yang akan diselamatkan? Melalui uraian di atas maka pertanyaan ini sudah mendapatkan jawaban yang jelas. Orang yang percaya dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat pribadi, maka dialah yang akan diselamatkan dan memperoleh hidup yang kekal.