Perkembangan injil di Nusantara sudah tumbuh sebelum zaman penjajahan Belanda di Indonesia melalui jalur perdagangan di Tapanuli Tengah. Kristen dan Katolik sudah mulai terlihat di beberapa wilayah Nusantara antara tahun 645 M melalui pedagang-pedagang Kristen Nestorian dari Mesopotamia atau Persia (Antonius Natan et al, 2023).
Pada tahap selanjutnya, penyebaran agama Katolik di Nusantara juga bersamaan dengan kehadiran dari bangsa Portugis. Kehadirand an perkembangan kekirstenan juga telah nampak terlihat pada tahun 1956.
Apabila melihat latar belakang dari Indonesia pada zaman itu, maka terlihat jelas bahwa Nusantara menjadi tempat dan pusat perdagangan dari berbagai penjuru dunia. Kehadiran bangsa Portugis, Belanda dan jepang atau pedagang-pedagang dari berbagai penjuru dunia menunjukkan bahwa Indonesia sangat kaya dengan sumberdaya alam.
Perkembangan Injil di Nusantara
Perkembangan Injil di Nusantara pada awalnya disebarkan melalui para pedagang Kristen Katolik, khususnya di Barus, Tapanuli tengah dari awal abad masehi. Ada banyak agama-agama yang disebarkan melalui jalur perdagangan, Misalnya Islam, Hindu dan Budha.
Sebagai negara yang besar dan terdiri dari berbagai suku budaya, Indonesia menjadi tempat yang subur bagi pertumbuhan ekonomi dan juga penyebaran berbagai ajaran agama. Misalnya Agama Budha dan Hindu sudah terlihat dan berkembang di Nusantara pada abad pertama melalui para pedagang dari India.
Muller Krueger menjelaskan bahwa perkembangan dan pekabaran Injil di Indonesia terdiri dari berbagai periode. Di mulai zaman misi Katolik Roma pada tahun 1520-1605 dan zaman zending VOC pada tahun 1605-1800. Dan selanjutnya zaman sending oleh lembaga-lembaga misi dari Eropa (Krueger,1966).
Injil diberitakan
Pekabaran Injil di Nusantara merupakan penggenapan perintah Allah yang terdapat di Matius 28:19-20. Bagaimana perintah itu menjadi tugas dan kewajiban bagi anak-anak Allah untuk melaksanakannya. Menurut Van den End menjelaskan bahwa pada tahun 1522-1800 Portugis dan VOC memainkan peranan penting dalam perluasan dan pekabaran Injil di Indonesia.
Pekabaran Injil ini banyak dilakukan oleh lembaga gereja dan para misionaris yang diutus oleh gereja. Bahkan bentuk ibadah dan ajaran yang berlaku berasal dari gereja asal. Kebanyakan organisasi gereja bersifat hierarki dan dipimpin langsung oleh gereja asal dan tidak melibatkan penduduk pribumi.
Perkembangan Injil
Perkembangan Injil dijelaskan secara singkat oleh Fridolin Ukur dengan menetapkan beberapa periode sejarah gereja di Nusantara sebagai berikut, yakni perkembangan gereja pra sejarah antara tahun 645- 1930/1935. Dan berikutnya adalah perkembangan dan sejarah gereja yang terjadi pada tahun 1930 sampai sekarang ini.
Perkembangan injil tahun 645-1930 dapatlah dibagai beberapa bagian, di antaranya adalah sebagai berikut: Pertama, pada masa kedatangan Katolik Nestorian yang berasal dari Mesopotamia ke Barus, Sumatera Utara.
Kedua, zaman perkabaran Injil gereja Katolik Roma yang terjadi sekitar tahun 1511-1666. Dan yang ketiga adalah pekabaran Injil Kristen Protestan yang terjadi pada zaman Calvinis VOC (1605-18.00). Selanjutnya perkembangan dan pekabaran Injil yang terjadi pada zaman Kolonial Hindia Belanda sekitar tahun 18.00-1935.
Perkembangan dan sejarah gereja pada tahun 1930 juga terbagi menjadi beberapa bagian. Di antaranya adalah sebagai berikut:
- Perkembangan dan sejarah gereja pada masa pergerakan Nasionalisme (1930-1941)
- Perkembangan dan sejarah gereja pada masa penjajahan jepang (1942-1945)
- Perkembangan dan sejarah gereja pada masa perang kemerdekaan Negara Kesatuan Repulblik Indonesia (1945-1950)
- Gereja yang bertumbuh atau tinggal landas (1950-sekarang ini).