Ada banyak orang yang masih ragu dan takut dalam membangun bahtera rumah tangga karena merasa takut dan belum siap secara finansial maupun secara psikologis. Takut menikah karena alasan finansial mungkin masih bisa diterima, tetapi memiliki sifat takut untuk menikah maka hal ini menjadi tidak biasa.
Kitab Suci menuliskan bahwa seorang laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya lalu bersatu dengan isterinya. Mereka menjadi satu daging yang berarti dipersatukan di dalam pernikahan yang kudus (Kej. 2:24-25). Pernikahan terjadi karena Allah menghendaki manusia hidup berpasang-pasangan (suami-isteri) dan memenuhi bumi serta bertanggung jawab kepada Allah.
Melalui keluarga tersebut Allah menyatakan kehendak dan rencana-Nya kepada manusia sampai sekarang ini. Menikah atau tidak menikah menang menjadi pilihan diri sendiri dan hal ini bukanlah hal yang berdosa. Ada orang yang tidak menikah karena pilihannya sendiri dan ada orang yang tidak menikah karena melayani Tuhan.
Meskipun demikian, menikah masih menjadi momok yang menakutkan bagi orang-orang tertentu karena beberapa alasan. Apakah kalian menjadi salah satu orang tersebut? Anda dapat memberikan jawabannya di kolom komentar hehe.
Membangun bahtera rumah tangga
Membangun bahtera rumah tangga adalah perintah dan ditetapkan oleh Allah sendiri. Sehingga pernikahan merupakan sesuatu yang suci dan kudus sesuai dengan karakter Allah yang memberkati pernikahan tersebut. Mengingkari janji pernikahan berarti melawan dan memberontak kepada Allah yang telah mempersatukan dan memberkati pernikahan tersebut.
Lalu bagaimana dengan keluarga-keluarga kristen yang bercerai? Bagaimana dengan pemimpin rohani atau seorang pendeta yang bercerai? Tidak peduli siapapun yang melakukan perceraian mereka telah melakukan dosa. Mereka telah melanggar janji suci yang diucapkan dihadapan jemaat, orang tua dan dihadapan Tuhan yang telah memberkati dan mempersatukan.
Meskipun di dalam pertobatan ada pengampunan, perceraian menjadi bukti bahwa manusia selalu gagal dalam memegang janji-janji setianya kepada Allah dan juga kepada pasangannya.
Keputusan untuk menikah
Ketika seseorang sudah menemukan pasangan yang dicintai, dapat dipercaya, saling mendukung dan saling melengkapi maka ada satu keinginan untuk masuk dalam pernikahan. Ini adalah faktor alamiah yang memang sudah ditentukan dari semula, bahwa laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya untuk bersatu dengan isterinya.
Meskipun demikian, ada banyak orang yang terkadang sulit sekali mengambil keputusan untuk menikah. Tentulah hal ini disebabkan banyak pertimbangan-pertimbangan yang pada akhirnya hubungan mereka bisa kandas dipinggir jalan.
Mengambil keputusan untuk menikah memang tidak mudah. melibatkan Tuhan melalui doa dan mendasari hubungan tersebut dengan kasih yang tulus tentu menjadi dasar yang utama dalam pernikahan. Karena menemukan seseorang yang bisa saling menerima kekurangan masing-masing tidaklah mudah.
Kecenderungan seseorang akan lebih mudah menerima kelebihannya dari pada kekuarangannya. Oleh sebab itu, ketika mengambil keputusan untuk menikah bawalah terlebih dahulu keputusanmu di dalam doa.
Tuhan akan bekerja dan memberikan penerangan kepada hatimu, sehingga keyakinanmu kepada pasangan bukan berasal dari emosi cinta saja, tetapi melalui pimpinan Roh Kudus. Dengan demikian, kamu sudah meminta pertimbangan dan pimpinan Tuhan dalam mengambil keputusan.
Jangan takut untuk menikah
Jangan pernah takut untuk mengambil keputusan untuk menikah. Percayalah bahwa melalui doa-doamu yang selalu melibatkan Tuhan akan membawamu menemukan jodoh dan pasangan yang tepat. Jangan sekali-kali memilih pasangan hidup tanpa membawanya dalam doa, karena anda bisa saja salah pilih.
Di dalam dunia ini begitu banyak orang yang jahat yang tidak mengenal Allah dan sebaliknya masih banyak orang baik dan takut akan Allah. Orang benar dan takut akan Allah akan selalu dibimbing-Nya untuk menemukan orang yang baik pula, karena Allah memelihara dan menjaga orang benar.
Percayalah dibalik tangis dan doa-doamu, Allah sedang mempersiapkan yang terbaik untukmu. Tuhan tidak pernah salah dalam menempatkan pasangan hidup di sampingmu. Janganlah takut mengambil keputusan untuk menikah dan membangun bahtera rumah tangga dengan pasanganmu.
Tuhan akan selalu memberkati dan menjaga keluargamu, asalkan kamu hidup benar dan saleh dihadapan-Nya. Seperti Abraham, Ishak dan Yakub yang diberkati kemanapun mereka pergi, demikian juga Allah akan memberkati orang-orang yang takut akan Dia.