Tinjauan dan analisis kitab Hakim-Hakim diperlukan untuk memahami isi dan maksud dari berbagai peristiwa dan pesan-pesan yang disampaikan. Bagaimana Allah terus bekerja dibalik orang-orang pilihan (Hakim-Hakim) untuk membawa mereka kepada pertobatan dan ibadah yang benar.
Peristiwa Hakim-Hakim sendiri terjadi di tanah Kanaan setelah mereka menduduki dan hidup menetap di sana. Penaklukan dan perebutan tanah Kanaan sendiri dipimpin oleh Yosua sampai dengan pembagian tanah itu. Selanjutnya setiap suku pergi dan menduduki wilayah yang sudah diberikan kepada mereka.
Masa Hakim-Hakim terjadi setelah bangsa Yosua dan tua-tua Israel meninggal. Selanjutnya muncul angkatan baru yang tidak mengenal Allah Israel. Pada periode inilah peperangan dan penindasan terjadi, karena bangsa itu melakukan apa yang jahat dengan beribadah kepada ilah-ilah lain.
Kejahatan dan penindasan tidak dapat lagi dihindarkan, karena Allah telah menyerahkan mereka kepada bangsa-bangsa di sekitarnya sebagai bentuk teguran dan didikan. Oleh sebab itu, Allah mengangkat dan memilih Hakim-Hakim setiap suku-suku Israel untuk memimpin dan melepaskan mereka dari berbagai penidasan.
Analisis kitab Hakim-Hakim
Di dalam bahasa Indonesia tentu istilah “Hakim” sangatlah populer dan bisa dipahami oleh masyarakat secara luas. Secara umum dapatlah dipahami bahwa kata “Hakim” menunjuk kepada seseorang yang memiliki wewenang dan kuasa untuk mengadili sebuah perkara. Sedangan dalam arti yang lain kata “Hakim” juga dapat berarti sebagai orang yang bijaksana, orang pandai atau orang yang ahli dalam bidang hukum.
Dalam bahasa Ibrani istilah “Hakim” berasal dari kata syofêt atau bentuk jamak syofetîm yang tidak hanya memiliki makna sebagai hakim, tetapi juga bisa memiliki arti sebagai pemimpin militer. Hal ini terlihat dari berbagai Hakim yang dipilih dan di angkat dan mereka memimpin Israel untuk melawan bangsa-bangsa penindas.
Dalam berbagai narasi yang muncul dalam kitab Hakim-Hakim nampak jelas bahwa kehadiran syofêt selalu dalam keadaan darurat. Mereka diangkat dan bertugas untuk memimpin Israel berperang dan juga membawa mereka kepada pertobatan.
Narasi dalam Hakim-Hakim 1:1-2:5
Kitab Hakim-Hakim diawali dengan pesan pembuka “setelah Yosua mati” (Hak 1:1) dan selanjutnya ada pengulangan mengenai kisah kematian Yosua (Hak. 2:6-9). Pembukakan dalam Hakim-Hakim 1:1 menunjukkan babak baru yang menunjukkan peristiwa lanjutan setelah kematian Yosua.
Selain itu, nampak jelas bahwa masih-masing suku seperti Yehuda atau Simeon yang maju berperang dan melawan orang-orang Kanaan dan orang Feris. Menurut keterangan Hakim-Hakim 1, tidak ada pertempuran dan pergerakan keseluruhan suku Israel bersama-sama, melainkan hanya menunjukkan pertempuran masing-masing suku.
Pendudukan tanah Kanaan
Pendudukan tanah Kanaan sebenarnya telah selesai pada zaman Yosua dan sekaligus pembagian tanah Kanaan kepada seluruh suku-suku Israel. Peristiwa Hakim-Hakim tersebut menunjukkan masa setelah zaman Yosua. Bagaimana masing-masing suku-suku sudah menduduki, mendiami dan mempertahankan wilayah mereka terhadap suku-suku yang tidak ditumpas habis oleh Israel.
Babak baru dalam mempertahankan wilayah masing-masing suku ternyata jauh lebih sulit, hal ini akan terlihat jelas dalam pasal-pasal selanjutnya. Bangsa-bangsa Kanaan yang tersisa tersebut akhirnya berdampingan dengan mereka dan menjadi sarana ujian iman dari bangsa Israel sendiri.
Penting sekali untuk memahami dan melakukan analisis Kitab Hakim-Hakim. Tujuannya adalah supaya kita memperoleh pemahaman yang benar mengenai pesan-pesan utama yang disampaikan oleh penulis.
Pola Kitab hakim-Hakim
Isi dan pesan utama dari Kitab Hakim-Hakim dapatlah dilihat di dalam pasal 2. Bagian ini menjelaskan mengenai Israel yang telah melanggar perjanjian dengan Allah. Mereka telah melakukan perbuatan yang jahat dimata Tuhan dengan melakukan penyembahan berhala kepada ilah-ilah lain.
Kejahatan bangsa Israel tersebut tentulah mendatangkan hukuman dari Allah, sehingga bangsa-bangsa sekitar digunakan untuk menghajar dan mendidik Israel supaya mereka kembali bertobat. Pada masa-masa ini terjadilah banyak penindasan dan kelaparan di negeri Israel, terutama kepada suku-suku yang melakukan kejahatan di mata Tuhan.
Meskipun Allah memberikan hukuman, Ia tetap menghendaki Israel bertobat dan kembali kepada ibadah yang benar. Oleh sebab itu, Allah mengangkat syofêt atau Hakim untuk memerintah dan memimpin Israel. Pesan-pesan yang disampaikan terus berulang-ulang dan menjadi ciri khas dari kitab Hakim-Hakim itu sendiri.
Pola tersebut terlihat dalam narasi Hakim-Hakim 3:7-11. Ada empat unsur yang menjadi pola dan skema dari teks tersebut. Di antaranya adalah:
- Orang Israel melakukan penyembahan berhala dan perbuatan jahat dimata Tuhan
- Allah menghukum dan menyerahkan mereka ketangan musuh-musuh mereka
- Israel tertindas dan berseru kepada Allah
- Bangkitlah seorang syofêt (Hakim) yang dipilih Tuhan untuk membebaskan mereka.
Pola tersebut menjadi pola yang terjadi secara berulang-ulang di dalam kitab Hakim-Hakim sendiri. Bisa dikatakan Ini merupakan skema teologis yang dimaksudkan oleh penulisnya sendiri. Pola atau skema itu sendiri dapat terlihat seperti di bawah ini:
- Israel menyembah berhala dan meninggalkan Yahweh
- Israel dihukum dan diserahkan kepada musuh
- Israel tertindas dan berseru kepada Tuhan
- Allah menyelamatkan mereka: Pengangkatan Hakim-Hakim
Kesimpulan
Selama masa pemerintahan Hakim-Hakim, Israel mendengarkan suara Tuhan dan wilayah Israel menjadi aman. Demikian sebaliknya, apabila Hakim itu sudah meninggal maka Israel kembali lagi melakukan apa yang jahat di mata Tuhan.
Demikianlah Kitab Hakim-Hakim melukiskan keadaan dan situasi pada zaman bangsa Israel sebelum masuk pada pemerintahan monarki Israel yang dipimpin oleh raja (1250-1050 SM).
Demikianlah pesan-pesan utama yang disampaikan dalam zaman Hakim-Hakim. Kesetiaan mendatangkan berkat dan ketidaksetiaan akan mendatangkan hukuman, demikianlah pesan yang disampaikan dari kitab Hakim-Hakim.