Teologi pada zaman bapa-bapa leluhur

teologi

Teologi pada zaman bapa-bapa leluhur adalah periode di mana Allah memilih menyatakan  kehendak dan rencana-Nya kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Zaman Patriakh adalah zaman tokoh-tokoh bangsa yang Yahudi yang dimulai dari bapa Abaraham, Ishak dan sampai dengan Yakub.

Kisah-kisah tentang kehidupan Abraham, Ishak dan Yakub menjadi penting sekali karena Allah memanggil dan mengadakan perjanjian dengan mereka dalam mengenapi karya dan rencana-Nya. Melalui mereka, Allah bekerja dan memelihara umat-Nya di dalam sejarah Alkitab.

Read More

Teologi pada zaman bapak-bapa leluhur di mulai dari panggilan Abraham yang meliputi tiga topik utama, yaitu janji mengenai keturunan Abraham, tanah pusaka dan berkat bagi semua bangsa di bumi. Peristiwa ini menjadi inti dari kisah-kisah selanyutnya kepada seluruh keturunannya yang dimulai dari ishak, Yakub sampai kepada bangsa Israel.

Teologi pada zaman Patriakh

Teologi pada zaman bapa-bapa leluhur atau Patriakh berawal dari pemilihan, panggilan dan janji Allah kepada bapa Abraham. Dalam perkembangannya janji Allah kepada Abraham muncul dalam beberapa tahap, yaitu dalam Kejadian 12:1-3, Kejadian 13:14-16, Kejadian 15:4-6 dan Kejadian 17:4-8.

Tahap pertama muncul dalam Kejadian 12:1-3, ayat ini menjelaskan mengenai panggilan dan perintah kepada Abraham untuk pergi menuju tempat yang akan Tuhan tunjukkan kepadanya. Panggilan ini mengandung janji  bahwa Allah akan membuat keturunannya menjadi banga yang besar, membuat namanya masyhur, dan Abraham akan menjadi berkat.

Allah akan memberkati orang-orang yang memberkati Abraham dan akan mengutuk orang-orang yang mengutuk Abraham, dan semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat karena nama Abraham.

Tahap kedua terjadi di dalam Kejadian 13:14-16. Pada bagian ini Allah kembali meneguhkan perjanjiannya dengan Abraham, bahwa akan Allah memberikan tanah itu kepda keturunannya. Selanjutnya Allah mengatakan akan membuat keturunannya seperti debu tanah banyaknya sehingga tidak terhitung jumlahnya.

Pada tahap ketiga terjadi Kejadian 15:4-6. Pada tahap ini Allah menguatkan kembali iman Abraham dan Allah menunjukkan kepada Abraham bahwa keturunan akan seperti bintang-bintang di langit banyaknya. Lalu percayalah Abraham kepada Allah dengan segenap hatinya maka Allah memperhitungkannya sebagai kebenaran.

Pada tahap keempat terjadi di dalam Kejadian 17:4-8. Pada tahap ini Allah meneguhkan perjanjian-Nya kembali kepada Abraham, bahwa namanya bukan lagi Abram, tetapi Abraham karena Allah menetapkannya menjadi bapa sejumblah bangsa yang besar.

Empat tahap tersebut mengandung meliputi 3 hal yang sangat penting, karena janji kepada keturunan Abraham, memiliki tanah pusaka dan menjadi berkat bagi segala bangsa. Pemilihan dan panggilan Abraham merupakan bagian dari karya dan rencana Allah bagi keselamatan manusia yang berdosa.

Janji Allah bersifat kekal

Janji Allah bersifat kekal dan berjalan sesuai dengan rencana-Nya. Apabila melihat Kejadian 17:4 yang menyatakan bahwa “Dari pihakKu, inilah perjanjian-Ku dengan engakau.” Ayat dengan jelas menyatakan bahwa perjanjian ini berasal dari Allah sendiri dan Abraham sebagai penerima dari perjanjian tersebut.

Abaraham sebagai penerima janji tersebut hanya menerimanya dengan iman dan melaksanakan perintah yang dinyatakan Allah kepadanya. Dengan kata lain, perjanjian tersebut bersifat anugerah karena Abraham tidak dituntut dengan berbagai tuntutan secara hukum.

Oleh sebab itu, perjanjian Abraham nantinya akan berbeda dengan perjanjian  yang Allah adakan dengan bangsa Israel, yang mana banyak tuntutan apabila melanggar perjanjian tersebut. Allah memberikan janji kepada Abraham bersifat personal dan Abraham hanya menerimanya dengan iman.

Janji berlangsung kepada Ishak dan Yakub

Untuk mengenapi rencana Allah yang telah dinyatakan kepada Abraham melalui empat tahap di atas, maka janji tersebut dilanjutkan kepada Ishak dan Yakub. Ishak juga menerima janji tersebut dengan iman demikian juga sampai kepada Yakub.

Allah berulang kali menyatakan perjanjian-Nya dengan Abraham sebagai tanda supaya Ishak dan Yakub semakin percaya dan meresponi panggilan-Nya dengan iman.

Allah menyatakan di kepada Yakub di dalam kejadian 28:15, “Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan melindungi engkau kemanapun engkau pergi dan Aku akan membawa engkalu kembali ke negeri ini. Sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang telah Kujanjikan kepadamu.” 

Di dalam ayat tersebut, Allah menyatakan diri kepada Yakub melalui mimpi yaitu ketika Yakub melarikan diri dan hendak menuju ke rumah pamannya Laban. Di dalam perjalanannya ia singgah kekota Kanaan yang bernama Luz dan bermalam di sana.

Lalu terbangunlah Yakub dari tidurnya dan ia menjadi takut, bahwa Tuhan Allah ada di tempat itu. Sungguh dahsyat sekali bagaimana Allah terus setia terhadap perjanjian-Nya dengan Abraham sampai kepada penggenapan-nya.

Demikianlah dalam sepanjang perjalanan kehidupan Yakub Allah senantiasanya  memberkatinya secara luar basa, bahkan ketika ia menjadi seorang gembala ternak pamannya. Apa yang dibuatnya selalu berhasil karena Allah memberkati dan menyertainya sampai ia kembali ke negeri Kanaan.

Related posts