Siapakah Abraham menurut Alkitab?

siapakah Abraham menurut Alkitab

Siapakah Abraham menurut Alkitab? Kejadian 11:10-32 menjelaskan secara detail mengenai asal-usul bapak Abraham, ia adalah anak Terah keturunan dari Sem. Abraham memiliki saudara Nahor dan Haran. Ia berasal dari Ur-kasdim, yaitu salah satu wilayah yang berada di Mesopotamia Utara.

Kejadian 11:31 menuliskan bahwa Terah membawa  keluarganya pergi ke tanah Kanaan, lalu sampailah mereka ke Haran dan menetap di sana sampai ia meninggal. Panggilan Allah kepada Abraham terjadi ketika Abraham masih di Haran.

Read More

Lalu berfirmanlah Allah kepada Abraham, “pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.” Pangilan ini memberikan babak baru mengenai karya-karya Allah yang akan dinyatakan kepada manusia yang berdoa.

Bapak Abraham menurut Alkitab

Dari penjelasan di atas maka dapatlah diketahui siapa sebenarnya bapak Abraham, ia berasam dari keturunan Sem. Sem adalah anak yang menghormati bapanya, yaitu ketika Nuh sedang mabuk karena memakan buah anggur yang ditanamnya (Kej. 9).

Ketika nuh sedang mabuk dan telanjang, maka Sem dan Yafet menutut aurat ayahnya dengan berjalan membelakangi sehingga mereka tidak melihat aurat ayahnya. Karena perbuatannya itu, maka Nuh memberikan doa berkat kepada Sem dan Yafet (Kej. 9:26,27).

Keturunan Sem adalah orang-orang yang masih setia dan takut kepada Allah sampai kepada Terah, ayah Abraham.Oleh sebab itu, panggilan Abraham bukanlah tanpa sebab, karena ia adalah keturunan dari orang-orang yang masih takut kepada Allah.

Hal ini sendiri terbukti ketika Allah menampakan diri dan memberikan perintah kepada Abraham untuk pergi ke negeri yang akan ditunjukkan, ia tidak banyak bertanya dan dengan iman taat terhadap perintah itu.

Mengenal bapak Abraham lebih dekat

Pemilihan dan panggilan Abraham tentulah untuk melaksanakan rencana Allah, di mana Ia inggin memulihkan persekutuannya dengan manusia yang berdosa. Hal ini berawal dari janji Allah kepada Abraham.

Kejadian 12 :1-3 menjelaskan mengenai panggilan tersebut, bahwa keturunan Abraham akan menjadi bangsa yang besar, namanya masyur dan ia akan menjadi berkat bagi segala bangsa. Janji ini masih bersifat nubuat dan akan tergenapi seiring berjalannya waktu pada konteks waktu itu.

Karena panggilannya maka dalam sepanjang perjalanan hidup Abraham, maka ia menjadi orang yang diberkati oleh Allah dan ia pun menjadi berkat bagi banyak orang. Sebuah persekutuan yang indah karena ada hubungan yang begitu dekat antara Allah dan Abraham.

Pemilihan dan perjanjian Allah yang selanjutnya adalah Allah akan memberikan tanah Kanaan kepada keturunan Abraham. Hal ini dinyatakan di dalam Kejadian 15:13-14, bahwa keturunan Abraham akan berada di negeri orang asing dan menjadi budak selama 400 tahun. Peristiwa ini digenapi di dalam Kitab Keluaran, di mana Israel menjadi budak di Mesir.

Selanjutnya keturunan Abraham yang ke empat akan kembali ke Tanah Kanaan dan pada waktu itulah janji Allah di genapi (Kej. 15:16). Sebuah kisah yang menarik dan juga menakjudkan, bagaimana janji-janji Allah digenapi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Abraham dibenarkan karena imannya

Alkitab menjelaskan bahwa Abraham adalah orang yang setia dan memiliki iman yang benar. Dalam beberapa kesempatan Allah menguji iman itu (Kej. 22), di mana Allah menyuruh Abraham mempersembahkan Ishak sebagai korban persembahan kepada-Nya.

Oleh karena perbuatan imannya maka Allah memberikan berkat-berkatnya kepada Abraham. Allah memberkati Abraham dan keturunannya dan semua bangsa akan mendapat berkat karena Abraham mendengarkan firman Allah.

Dari berbagai penjelasan di atas maka dapatlah diketahui siapakah bapak Abraham menurut Alkitab, ia adalah orang yang benar. Tidak ada istilah lain yang untuk mengungkapkan betapa setianya Abraham dalam meresponi dan menjalani panggilannya.

Yakobus juga menuliskan bahwa Abraham dibenarkan karena perbuatan-perbuatan yang luar biasa ketika mempersembahkan Ishak di mezbah (Yak. 2:21). Melalui kisah Abraham, orang-orang percaya diingatkan kembali supaya selalu meresponi panggilannya dengan setia dan juga dengan penuh tanggung jawab.

Allah tetap setia kepada janji-janji-Nya, karena baik hari ini, esok dan sampai selama-lamanya Allah tetap setia. Jika demikian, mengapa Allah tidak membuat hidupku diberkati seperti Abraham? Pertanyaan semacam ini adalah pertanyaan yang diajukan oleh orang-orang yang tidak mengerti firman, tetapi ingin menerima berkat.

Oleh sebab itu, belajarlah untuk setia terhadap perkara-perkara yang kecil, maka TUHAN akan mempercayakan hal-hal besar kepadamu. Mulailah untuk setia berdoa, setia beribadah, setia memberikan persembahan, setia terhadap pasangan dan juga setia kepada Allah.

Related posts